Forum Kebangsaan dalam Rangkaian Jombang Fest, Usulkan Gus Dur Sebagai Pahlawan Nasional

Seminar kebangsaan jejak tokoh di Jombang dalam rangkaian Jombang Feat 2024. (Istimewa).
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com – Dalam seminar kebangsaan di Jombang, muncul usulan untuk menetapkan KH. Abdurrahman Wahid, atau yang akrab disapa Gus Dur, sebagai pahlawan nasional. Gus Dur, yang lahir di Jombang, dikenal sebagai tokoh yang mengedepankan nilai pluralisme, dan banyak dianggap sebagai sosok yang layak mendapatkan pengakuan resmi sebagai pahlawan nasional.

Usulan ini, berasal dari suara Budayawan asal Jombang, yakni Nasrul Ilahi (Cak Nas) pada seminar yang bertajuk ‘Jejak Tokoh Bangsa di Jombang’ yang digelar pada Selasa, (15/10/2024), di Alun-alun Jombang dalam rangkaian Jombang Fest 2024.

Baca Juga

Usulan tersebut diangkat kembali Cak Nas, seiring dengan keputusan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada bulan Oktober ini yang mencabut sejumlah Ketetapan MPR terkait beberapa mantan presiden, termasuk Gus Dur.

“Pencabutan ini meliputi TAP MPRS Nomor XXXIII/MPRS/1967 yang berkaitan dengan pencabutan kekuasaan pemerintah dan TAP MPR Nomor II/MPR/2021 yang mencakup pertanggungjawaban Gus Dur selama menjabat sebagai presiden,” terang Cak Nas.

Penjabat Bupati Jombang, Teguh Narutomo, juga memberikan dukungan terhadap usulan ini, Ia menekankan pentingnya perjuangan Gus Dur dalam mewujudkan keadilan, toleransi, dan demokrasi.

“Dari jejak-jejak perjuangan Gus Dur, kita melihat sosoknya bukan hanya sebagai pemimpin agama, tetapi juga sebagai tokoh yang berjuang untuk nilai-nilai kemanusiaan dan kebhinekaan. Ini merupakan fondasi kuat bagi bangsa Indonesia,” ujar Teguh Narutomo.

“Seminar ini diharapkan menjadi langkah awal yang signifikan dalam perjalanan penetapan Gus Dur sebagai pahlawan nasional. Hal ini dinilai sebagai usaha penting untuk memastikan bahwa jasa-jasanya bagi bangsa Indonesia diakui secara resmi oleh pemerintah,” lanjutnya.

Kepedulian terhadap pengakuan Gus Dur sebagai pahlawan nasional bukanlah hal baru. Aan Anshori dari komunitas Gusdurian Jombang mengungkapkan bahwa upaya ini telah dilakukan sejak 2013. Hingga kini, hampir satu dekade, perjuangan untuk memberikan gelar tersebut masih terus berlanjut.

Dalam penjelasannya, Aan Anshori menyebutkan bahwa pada tahun 2015, Khofifah Indar Parawansa, yang saat itu menjabat sebagai Menteri Sosial, menyatakan bahwa proses kepahlawanan Gus Dur sebenarnya sudah hampir final dan tinggal menunggu waktu.

Kendati demikian, Aan Anshori mengungkapkan kekhawatiran bahwa ada faktor politik yang menjadi penghambat proses ini. Ia sendiri berharap agar masyarakat tidak terobsesi berlebihan dengan gelar kepahlawanan, melainkan lebih mengedepankan gagasan-gagasan yang diperjuangkan Gus Dur.

“Yang lebih penting adalah terus mengkampanyekan ide-ide dan nilai-nilai yang dibawa Gus Dur, yang relevan untuk masyarakat saat ini. Nilai-nilai seperti keadilan sosial, toleransi, dan pluralisme memang menjadi bagian penting dari perjuangan Gus Dur yang patut terus diperjuangkan,” ungkap Gus Aan, sapaan akrabnya.

Pria yang juga dikenal sebagai aktivis asal Jombang tersebut mengungkapkan, sebagai sosok yang dicintai dan dihormati, Gus Dur merupakan milik semua kalangan, bukan hanya Nahdlatul Ulama atau masyarakat Jombang. Dengan pengakuan resmi sebagai pahlawan nasional, ia berharap nilai-nilai yang diperjuangkan Gus Dur dapat lebih diinternalisasi generasi mendatang.

Sebagai penutup, ia berharap besar pada proses ini agar Gus Dur segera mendapatkan pengakuan yang layak.

“Melalui perjuangan ini, bukan hanya nama Gus Dur yang diangkat, tetapi juga nilai-nilai kemanusiaan dan kebhinekaan yang terus diperjuangkan untuk masa depan Indonesia yang lebih baik,” pungkasnya.

 

 

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait