JOMBANG, KabarJombang.com – Peduli akan keberlangsungan kehidupan dan lingkungan, kelompok lintas agama Kabupaten Jombang berbagi teknik pengelolaan sampah agar bernilai manfaat di klenteng Hon Sang Kiong, Kecamatan Gudo, Jombang.
Selain sebagai bentuk peduli terhadap lingkungan, hal itu juga sebagai wadah harmonisasi kerukunan umat beragama di Jombang yang dikemas dengan kegiatan saling membawa kebermanfaatan.
“Ini adalah bagian dari program sambang dulur Gusdurian Jombang dengan memperkuat relasi kelompok lintas agama dan iman, kemudian kita melihat apa yang dihasilkan dari proses take and give, sehingga ada realisasi yang dapat kita lakukan seperti saat ini,” tutur Aktivis Gusdurian Jombang, Aan Anshori, Sabtu (5/3/2022).
Aksi yang dilakukan bersama kelompok lintas agama ini fokus pada pengelolaan sampah dengan berbagai teknik.
“Banyak pemimpin agama terutama berjenis kelamin perempuan ini concern pada lingkungan, kemudian melakukan pemfasilitasian bagaimana pada saat ini pesantren Al Hikam Jatirejo fokus pada teknik biopori, pengelolaan kompos, juga sedekah sampah bisa berbuat untuk orang lain dalam konteks ini pada tempat ibadah saat ini di klenteng Gudo,” jelasnya.
Menurutnya menjadi sesuatu kegiatan yang saling berkaitan mengenai fokus peduli lingkungan yang digencarkan oleh kelompok lintas agama yang ada karena pada klenteng Gudo. Karena saat ini, mereka melakukan pengembangan teknik pengelolaan sampah menjadi pupuk organik cair.
“Harapannya kemudian relasi lintas agama ini akan mendarat dengan isu yang lebih konkret, contohnya ngomong pentingnya lingkungan dan lainnya, moderasi lintas agama tidak hanya di ruang seminar karena bisa lebih luas dan konkret lagi,” imbuhnya.
Pihak Pondok Pesantren Al Hikam Jatirejo yang turut hadir, Maftuhah Mustiqowati mengaku bahwa keikutsertaan lembaganya dalam peduli lingkungan merupakan bentuk aktualisasi yang harus dilakukan.
“Kami berawal dari tahun 2016 Adiwiyata tingkat Kabupaten hingga Nasional untuk Madrasah, kita memang concern di lingkungan dan sudah saatnya aktualisasi kita kepada masyarakat salah satunya bergerak dengan kelompok lintas agama karena semua kitab suci agama apapun mengajarkan hal sama untuk cinta lingkungan,” ungkapnya.
Adapun teknik pengelolaan sampah yang dilakukan bersama kelompok lintas agama ini adalah biopori untuk peresapan air, pengelolaan kompos eco enzim, serta sedekah keranjang sampah.
“Dan sebenarnya kami lebih concern lagi ke sampah plastik yang dewasa ini kurang diperhatikan dari sisa-sisa bungkus yang ada. Makanya kami juga gencarkan sedekah keranjang sampah juga,” tambahnya.
Kemudian sebagai tua rumah, pihak klenteng Hon San Kiong Gudo mengaku senang dan menyambut kedatangan kelompok lintas agama untuk belajar bersama mengelola sampah.
“Kami welcome, kita senang saja karena kita dapat ilmu baru juga bisa silaturahmi nambah teman dan ilmu karena tidak ada negatifnya, memanfaatkan limbah pengelolaan dan sebagainya. Kita terbuka sekali dengan siapapun yang berkunjung, kita bisa bantu apa ya ayo kita kerjakan bersama,” terang pihak klenteng Hon San Kiong Gudo, Js Nanik Indrawati.