SUMOBITO, KabarJombang.com – Sejumlah warga Desa Sebani, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, diduga mengalami gejala keracunan makanan usai menghadiri acara hajatan pernikahan pada Kamis (12/6/2025). Gejala yang dialami sebagian tamu berupa diare dan sakit perut, diduga akibat menyantap sate yang dibagikan dalam paket berkat hajatan tersebut.
Salah satu warga setempat, berinisal A (29), mengaku mengalami sakit perut dan diare beberapa kali setelah menyantap sate dari berkat hajatan yang ia hadiri. “Waktu saya makan rasanya biasa saja, tidak ada yang aneh. Tapi paginya perut saya mules dan harus bolak-balik ke kamar mandi sampai tiga kali,” ujarnya, saat menceritakan kejadian pada Minggu (15/6/2025).
Tapi syukurlah kondisi buruk yang dialaminya tersebut tidak berlangsung lama, bahkan tanpa diobati pun sembuh dengan sendiri. Menurut kesaksiannya yang mengikuti acara walimahan tersebut jumlahnya ratusan, tapi yang mengalami diare setelah makan sate ia mengaku kurang tau.
“Tapi semenjak ada laporan tersebut petugas dari Puskesmas Sumobito langsung turun ke desa saya untuk melakukan pengecekan dan memberikan penanganan dengan memberikan obat,” ungkapya.
Salah satu perangkat Desa Sebani, Tatok saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut namun memastikan tidak sampai ada yang parah. “Memang ada beberapa warga yang mengalami diare, tapi nggak sampai parah. Sudah dikasih obat dan sembuh. Nggak ada yang sampai dirawat di rumah sakit,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa pihak desa belum mengetahui secara rinci asal-usul makanan yang disajikan. “Katanya makanannya dipesan, tapi kami belum tahu dari mana asalnya,” imbuhnya.
Senada dengan hal itu, Kepala Desa Sebani, H. Sunaryo, turut mengonfirmasi adanya kejadian tersebut. Namun, ia memastikan bahwa situasi sudah terkendali. “Iya, memang ada kejadian itu, tapi tidak ada warga yang mengalami gejala serius. Sudah ditangani dan kondisinya aman,” kata Sunaryo.
Sementara dr. Hexawan Tjahja Widada, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang saat dikonfirmasi terkait hal tersebut hingga berita ini selesai ditulis belum ada jawaban.