KABARJOMBANG.COM – Di tahun 2017 ini, Desa Pulolor, Kecamatan/Kabupaten Jombang, digelontor dana sebesar Rp 1,277 Miliar. Meski begitu, dana sebesar itu tampaknya Pemerintah Desa (Pemdes) setempat masih mengalami defisit. Pasalnya, belanja yang dikeluarkan mencapai Rp 1,280 Miliar.
Kepala Desa (Kades) Pulolor, Sugeng Budiono menjelaskan, dana sejumlah Rp 1,277 Miliar itu didapat dari 6 pos anggaran. Diantaranya Pendapatan Asli Desa (PAD) sejumlah Rp 8.500.000, Dana Desa (DD) sebesar Rp 810.183.535, Alokasi Dana Desa (ADD) sejumlah Rp 375.759.699, Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD) sebesar Rp 50.814.493, Bantuan Khusus (BK) Kabupaten Rp 29.500.000, dan Rp 2.700.000 dari pos anggaran lainnya.
“Dari keenam pos anggaran tersebut, Desa Pulolor di tahun 2017 ini memiliki anggaran dana sebesar Rp 1,277 Miliar. Dana tersebut kemudian kita alokasikan pada empat pos belanja,” katanya.
Sugeng merinci, keempat pos belanja tersebut yakni, 53 persen dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur atau sebesar Rp 680 Juta. Serta 32 persen untuk bidang penyelenggaraan pemerintah desa atau sejumlah Rp 407 Juta.
Selain itu, bidang pemberdayaan dialokasi sebesar 14 persen atau sebesar Rp 183 Juta, dan 1 persen untuk pembinaan kemasyarakatan desa atau sejumlah Rp 7,9 Juta.
“Alokasi pembangunan infrastruktur diantaranya untuk membangun saluran air, pavingisasi, gorong-gorong, dan sarana prasarana kesehatan atau kesehatan lingkungan. (Selengkapnya pada infografik RAPBDes),” ujar Sugeng.
Dijelaskannya, pembagian alokasi dana yang didapat Pemdes Pulolor tersebut, sebagaimana dituangkan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (RAPBDesa) tahun 2017. “Tentunya, sudah melalui Musdes dan Musrenbangdes sebelumnya,” kata Sugeng.
Pihaknya meyakini, pendapatan dari enam pos tersebut mampu direalisasikan dengan sungguh-sungguh, transparan, dan akuntabel. “Kita berkomitmen untuk itu. dan tentunya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa Pulolor,” pungkasnya. (rief/adv)