MEGALUH, KabarJombang.com – Di Wilayah Kabupaten Jombang, ada sebuah desa yang memiliki nama unik.
Desa yang memiliki nama unik ini terletak sebelah utara kota Jombang, tepatnya di Wilayah Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang.
Di sanalah terdapat nama desa unik yakni Desa Pacarpeluk, dimana desa ini terdiri dari empat dusun. Di antaranya Dusun Pacar, Dusun Peluk, Dusun Soko dan Dusun Tegalrejo.
Selain dikenal dengan nama desa yang unik juga dalam pemilihan lurah dan kepala desa sama sama memiliki keunikannya.
Menurut para sesepuh desa, Desa Pacarpeluk semula adalah kawasan hutan belantara yang tak berpenghuni hingga datanglah seorang pengembara bernama Mbah Wonoyudho.
Pengembara yang berasal dari Jepara itu ingin membabat hutan untuk dijadikan sebuah pemukiman.
Dikutip dari web desapacarpeluk.web.id Berikut cerita asal mula Desa Pacarpeluk, Kecamatan Megaluh Kabupaten Jombang.
Salah satu dusun di Desa Pacarpeluk namanya diambil dari pohon atau kembang yang banyak dijumpai Mbah Wonoyudho saat melakukan pembabatan hutan.
Pohon tersebut adalah pohon pacar yang biasa digunakan untuk kutek. Oleh karenanya, tercetuslah nama Dusun Pacar.
Beberapa waktu kemudian, pengembara lain bernama Kalam datang yang kemudian diangkat menjadi menantu Mbah Wonoyudho.
Mereka lantas bersama-sama terus memperluas wilayah pemukiman dan area untuk bercocok tanam demi memenuhi kebutuhan hidup.
Ketika mereka tengah melanjutkan pembabatan, mereka bertemu dengan seorang pemuda yang sedang bertapa di bawah pohon mangga.
Kupluk kuncir menghiasi kepala pemuda itu dan bekal nasi yang dikepeli kemudian dimakan dengan cara dipuluk.
Karena kejadian itu, wilayah sebelah utara Desa diberi nama Dukuh Peluk yang tak lain diambil dari istilah nasi sak kepel-kepel terus dipuluk.
Pembabatan hutan tak berhenti dilakukan meski setelah Mbah Wonoyudho wafat.
Wilayah pemukiman dan areal persawahan diperluas lagi hingga menyentuh hutan di sebelah timur agak ke selatan Dusun Pacar.
Dalam proses pembabatan ditemukan banyak pohon Soko di area tersebut. Maka Wiroyudho dan saudara-saudaranya yang mengerjakan pembabatan hutan setuju untuk memberi nama daerah itu Dukuh Soko.
Saat itu, pimpinan desa pertama kali dijabat oleh Mbah Konde pada zaman penjajahan Belanda.
Dalam masa jabatannya Mbah Kondeberhasil mendirikan bangunan balai desa megah menyerupai keraton serta bangunan-bangunan penting lainnya.
Setelah Mbah Konde wafat, Desa Pacarpeluk, mengadakan pemilihan lurah yang dikenal dengan istilah Gethok Wuri.
Saat itulah pertama kali adanya pemilihan yang sedikit unik ini dilakukan dengan cara pemilih harus berdiri di samping calon lurah yang mereka pilih.
Kemenangan pada pemilihan itu diraih Mbah Kerto Prawiro (Timan). Selama kepemimpinannya banyak kemajuan yang terjadi pada Desa Pacarpeluk.
Di tahun yang sama juga diadakan pemilihan kepala desa dengan calon sebanyak 12 orang.
Proses pemilihan ini cukup unik, yaitu pemilih harus memasukkan lidi ke lubang kentongan yang ada di masing-masing calon kepala desa.
Itulah asal mula nama Desa Pacarpeluk, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang.