Legenda Asal Usul Nama Desa Keras Diwek Jombang

Desa Keras, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, (Foto: Anggraini).
  • Whatsapp

DIWEK, KabarJombang.com- Letak Desa Keras, berada di sebelah Barat Daya Kecamatan Diwek, dengan jarak sekitar 3 kilometer. Sementara jarak Desa Keras dengan Jombang sekitar 8 kilometer.

Sedangkan untuk kondisi geografis Desa Keras memiliki luas sekitar 410.20 hektar dengan kondisi lahan yang produktif semua. Begitupun dengan keadaan tanahnya yang sangat subur. Sehingga sangat cocok digunakan untuk lahan pertanian padi, jagung, kedelai, kacang tanah dan palawija lainnya. Serta tanaman perkebunan seperti tebu dan juga tanaman holtikultura.

Baca Juga

Batas-batas Desa Keras mulai dari sebelah Utara berbatasan dengan Desa Pundong, sebelah Timur berbatasan dengan Desa Kwaron, Desa Kayangan dan Cukir, sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Mentaos dan Desa Sukoiber, Kecamatan (Gudo), sebelah Barat berbatasan dengan Desa Watugaluh.

Desa Keras terletak pada ketinggian sekitar 300 meter di atas permukan air laut. Mempunyai iklim tropis dan bersuhu 28°C sampai dengan 34°C.

Terdapat enam dusun yang terbagi dari Desa Keras. Di antaranya Dusun Keras, Dusun Paritan, Dusun Kawur, Dusun Buntel, Dusun Cikar dan Dusun Mejono.

Dikutip melalui buku Dian Sukarno yang berjudul Antologi Legenda Jombang SisikMelik01, menceritakan bahwa Dusun Keras bermula dari seorang pengelana sakti yang beranama Kik Tong yang mengembara dan menyusuri keluar masuk hutan dengan tujuan mencari jati diri dengan berbekal seadanya.

“Namun dari proses perjalanan yang dilakukan Kik Tong tersebut, tidak sedikit halangan dan rintangan yang dihadapi. Baik dari sesama manusia, binatang buas hingga makhluk dari dimensi lain,” kata Dian Sukarno dalam bukunya.

Hutan yang dimasuki Kik Tong tersebut bukan sembarang hutan biasa. Karena ibarat jalma mara jalma mati, sato mara sato mati (yang berarti, kalau tidak siap secara lahir maupun batin untuk memasuki hutan itu, maka dapat ditebak orang tersebut akan menemui ajal).

Pada suatu hari, bekal yang dibawa Kik Tong hampir habis. Ia mengistirahatkan diri di bawah pohon rindang. Namun, tanpa disadari Kik Tong mendapat serangan bertubi-tubi dari makhluk gaib secara tiba-tiba.

“Karena berbekal ilmu kanuragan dan kesaktian yang dimiliki Kik Tong, makhluk gaib tersebut dapat dikalahkannya dengan mudah. Selanjutnya ubuh makhluk gaib tersebut dibantingnya disebuah batu gilang atau batu yang cukup keras,” ungkapnya.

Dengan kesaktian yang dimiliki Kik Tong maka makhluk tersebut pun kalah dan memohon ampun dengan bersujud dikaki Kik Tong. Dengan berucap mohon ampun agar ia dilepaskan dan berjanji akan menyanggupi seluruh keinginan Kik Tong.

Dengan rasa iba mendengar perkataan makhluk tersebut. A khirnya Kik Tong melepaskannya, dengan tetap berhati-hati dari segala kemungkinan yang terjadi karena yang dihadapinya adalah makhluk yang tak kasat mata.

“Pada waktu itu, Kik Tong meminta agar makhluk yang tak kasat mata tersebut berjanji untuk tidak akan mengganggu semua anak keturunannya dan warga Desa Keras saat ini. Sehingga dari kejadian itu tempat batu gilang yang sangat keras, dinamakan Desa Keras,” paparnya.

Makhluk tersebut pun menyanggupi permintaan Kik Tong. Dan Kik Tong pun berteriak dengan suara yang keras agar makhluk tersebut pergi dari hadapannya.

 

 

 

 

 

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait