MEGALUH, KabarJombang.com – Di era perkembangan tekhnologi yang semakin pesat ini, beragam kemudahan yang didukung teknologi ditigal bisa dinikmati. Termasuk peningkatan pelayanan masyarakat di desa.
Dengan dukungan layanan digital, efisiensi dan produktifitas bisa lebih ditingkatkan. Tidak percaya? Lihat saja apa yang sudah dipraktikkan di Desa Sidomulyo Kecamatan Megaluh Kabupaten Jombang.
Adalah Syamsu Dhuha dan sejumlah pemuda Desa Sidomulyo yang berinisiatif membuat sebuah aplikasi ‘Smart Desa’ berbasis Android.
Dhuha, menyebut aplikasi ‘Smart Desa’ itu merupakan inovasi yang dilakukan pemuda setempat untuk peningkatan pelayanan di desa mereka.
“Pelayanan mobile Desa berbasis Android. Dari itu kita mulai kembangkan,” jelasnya kepada KabarJombang.com, Selasa (12/11/2019).
Dia mengatakan, ide pembuatan aplikasi ‘Smart Desa’ ini sudah digagas sejak tahun 2018 lalu. Namun baru selesai dan dirilis di Google Play pada bulan April 2019 lalu.
Pria asli Megaluh ini menambahkan, di dalam aplikasi ‘Smart Desa’ ini ada empat fitur unggulan.
“Di dalamnya ada fitur yang bisa di akses dan dibaca seluruh warga, yaitu Pelayanan surat, Galeri Desa, Anggaran Desa dan Produk Desa,” ujarnya.
Dalam pembuatan aplikasi ini, dia mengatakan, dirinya beserta tim yang menggagas aplikasi ‘Smart Desa’ itu bekerja sama dengan Pemerintah Desa untuk menunjang keberhasilan aplikasi.
“Jadi, aplikasi ini kan berhubungan dengan Pemerintah Desa setempat, karena itu kita juga minta data segala hal tentang desa untuk dimasukkan ke dalam fitur aplikasi ini. Mulai dari data indentitas warga, anggaran desa, dokumentasi kegiatan desa dan juga produk-produk desa,” kata dia.
Selanjutnya, dalam mengembangkan aplikasi itu ia mengaku membagi tugas bersama tim. Tim terbagi menjadi beberapa bagian antara lain, bagian branding, desain dan promosi, bagian konsep dan administrasi birokrasi serta bagian programmer.
Ia menegaskan, pastinya, membuat sebuah aplikasi untuk digunakan sebagai kepentingan banyak orang itu, membutuhkan biaya yang relatif murah .
Ketika disinggung terkait biaya pembuatan, Dhuha mengatakan program pembuatan aplikasi ‘Smart Desa’ itu ditangggung oleh Alokasi Dana Desa (ADD) tahun 2019. Sebelumnya, gagasan itu dimasukkan ke RPJMDes dan RKPDes yang diusulkan didalam Musyawarah Desa tahun 2018.
“Iya itu untuk biaya upload ke Google Play Store, maintance database ditambah web site dan aplikasi, biaya hosting dan domain, jasa desain, programmer serta konten mas,” kata dia.
Lebih lanjut dirinya menyebut biaya yang dikeluarkan untuk aplikasi ‘Smart Desa’ ini sekitar Rp 5 -10 juta.
Melanjutkan, target jangka pendek yang ingin dicapai dengan adanya aplikasi ‘Smart Desa’ ini adalah untuk menunjang pelayanan desa yang lebih baik dan terintegrasi.
“Ya jelas, untuk memudahkan pelayanan desa, terutama mengurus surat menyurat desa yang ribet, dengan adanya aplikasi ‘Smart Desa’ ini nanti, cukup isi form dan kirim melalui aplikasi,” katanya.
Ketika surat sudah selesai, warga akan mendapat notifikasi operator, dimana operatornya adalah perangkat desa.