Orang Tak Dikenal Mengaku Polisi Meminta Biaya Investigasi Kebakaran Pasar Mojoduwur Mojowarno, Kades Pastikan Itu Penipuan

Foto: Kepala Desa Mojoduwur Imam Baihaki bersama Kapolsek Mojowarno AKP Trisula
  • Whatsapp

MOJOWARNO, KabarJombang.com – Kepala Desa Mojoduwur Kecamatan Mojowarno Jombang mengaku dihubungi orang tak dikenal yang mengaku sebagai salah satu Kasat di Polres Jombang dengan meminta biaya untuk menurunkan tim yang akan melakukan investigasi kejadian kebakaran di Pasar Kliwon Mojoduwur.

Imam Baihaki, Kepala Desa Mojoduwur juga memberikan penjelasan terkait peristiwa pemerasan yang mengaku sebagai salah satu Kasat di Polres Jombang.

Baca Juga

“Sebenarnya setelah kami melakukan identifikasi terkait penyebab kebakaran di Pasar Mojoduwur pagi tadi. Mengenai jumlah kerugian dan jumlah kios yang terbakar, namun di tengah-tengah kegiatan tersebut ada orang yang menelpon pukul 08.00 WIB meminta untuk bisa menghubungi orang yang bersangkutan dalam peristiwa kebakaran kemarin sore. Kemudian saya mengarahkan ke Kepala Pasar. Lalu oknum tersebut meminta uang sebesar 2 juta sampai 5 juta, namun saya meminta agar Kepala Pasar tidak mengirimkan nominal tersebut ke nomor rekening oknum yang mengaku Kasat Polres Jombang,” jelas Imam Baihaki.

Selepas mengirimkan nomor rekening miliknya ke Wadi selaku Kepala Pasar Kliwon Mojoduwur, oknum tersebut menarik semua pesan yang mengaku sebagai Kasat Polres Jombang.

“Selepas oknum mengirimkan nomor rekening ke pak Wadi. Oknum menarik atau menghapus semua pesan di nomor saya pribadi yang mengaku dirinya sebagai Kasat Polres Jombang dan jumlah nominal yang dia minta. Hal itu menegaskan bahwa memang benar-benar upaya pemerasan dan penipuan terhadap kami,” tegas Imam Baihaki.

Baihaki menegaskan bahwa itu memang benar-benar bukan Aparat Penegak Hukum (APH), karena tidak mungkin pihak tersebut meminta uang guna melakukan investigasi penyebab kebakaran.

“Saya menegaskan bahwa itu memang benar-benar penipuan dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab atau memanfaatkan peristiwa ini secara tidak benar. Tidak mungkin pihak Polsek Mojowarno dan pihak Polres Jombang meminta uang. Bahkan mereka juga ikut terjun langsung ke lapangan,” ucap Imam Baihaki.

Kepala Desa Mojoduwur juga meminta maaf kepada jajaran Polres Jombang dan Polsek Mojowarno atas kabar yang kurang lengkap mengenai oknum yang mengaku sebagai APH.

“Saya mohon maaf kepada jajaran Polres Jombang dan Polsek Mojowarno. Bukan ada niatan kami selaku Pemerintah Desa mengabarkan hal-hal yang tidak benar. Jadi yang jelas dari oknum dalam atau oknum luar kami tidak tahu, sebab kami tidak berhadapan langsung hanya lewat sambungan telepon seluler,” papar Imam Baihaki.

Selain itu, jumlah kios yang terbakar dan total kerugian atas peristiwa kebakaran, turut dijelaskan oleh Imam Baihaki selepas melakukan identifikasi Sabtu pagi (10/5).

“Dari hasil investigasi pagi tadi ada 16 kios. 10 kios hangus terbakar rata dengan tanah dan 6 kios lainnya masih bisa dibenahi, namun untuk barang dagangannya hangus terbakar. Total kerugian kurang lebih 1 M. Kami hanya bisa memulihkan minimal fisik. Secepatnya kami akan menghadap ke Bupati Jombang guna meminta bantuan agar segera diperbaiki,” pungkas Imam Baihaki. (Wahyu)

Berita Terkait