KABARJOMBANG.COM – Diduga menjadi korban pengeroyokan, Rahmat Kristianandar (16) bocah SMP asal Desa Bulurejo, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang, Kamis (6/7/2017). Diduga, korban meninggal akibat gagar otak berat pada bagian kepalanya.
Sebelumnya, korban dinyatakan meninggal pada pukul 10.30 WIB. Selain itu, korban sempat dirawat selama 13 hari di Ruang Asoka RSUD Jombang. Dalam perawatan itu, korban tak sadarkan diri hingga ajal menjemputnya.
“Dirawat disini sudah beberapa hari. Namun tidak sadarkan diri, sekitar pukul 10.30 WIB, dia dinyatakan meninggal oleh dokter. Meninggalnya mungkin karena luka di kepalanya,” terang Kastinah (58), ibu kandung korban.
Usai dinyatakan meninggal, jenzah korban akhirnya dibawa ke rumah duka untuk disemanyamkan. “Setelah ini, akan kami bawa pulang untuk dimakamkan,” sambung Katinah.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Jombang AKP Wahyu Norman Hidayat mengatakan, hingga saat ini, dirinya terus melakukan penyidikan atas pengeroyokan yang menewaskan korban. “Barang bukti serta beberapa petunjuk lain sudah kita kantongi. Secepatnya, kita akan lakukan pengungkapan terhadap kasus pengeroyokan tersebut,” tegasnya.
Sekedar diketahui, saat itu Jum’at (23/6/2017) sekitar pukul 20.00 WIB, korban berangkat dengan ketiga temannya menggunakan sepeda motor untuk memancing. Namun hingga malam, korban tak kunjung pulang ke rumah.
Pada pagi harinya, Katinah (58) ibu korban mendapatkan kabar bahwa anaknya mengalami luka dan ditemukan polisi dengan keadaan tergeletak di Jalan Raya Dusun Dempok, Desa Grogol, Kecamatan Diwek. Akibat luka yang begitu parah, akhirnya korban dilarikan ke RSUD Jombang untuk dilakuakan perawatan intensif.
“Saya tidak begitu ingat, setahu saya dia berangkat dengan tiga temannya menggunakan dua motor, dibonceng temannya. Katanya, anak saya ditemukan polisi tergeletak di jalan, tepatnya di depan kolam renang Dewata, Dusun Dempok, Desa Grogol,” pungkasnya. (aan/kj)