JOMBANG, KabarJombang.com – Sektor ekonomi Indonesia dilanda keprihatinan. Dilihat dari pertumbuhan ekonomi secara nasional mengalami minus, yang disusul dalam skala provinsi dan kabupaten/kota.
Kepala Seksi Nerwilis (Neraca Wilayah dan Analisis Statistik) Agus Prihanto memprediksi, terkait pertumbuhan ekonomi Kabupaten Jombang pada triwulan ketiga masih mengalami minus.
“Walaupun tidak ada hitungan atau rilis secara resmi, kami memprediksi masih negatif ,” tutur Agus saat ditemui kabarjombang.com Selasa (11/8/2020)
Menurutnya, untuk mengangkat ke pertumbuhan ekonomi positif bagi Kabupaten Jombang yang mengandal sektor pertanian dan UMKM (usaha mikro kecil menengah) masih terlalu berat.
Dikatakan, pertumbuhan ekonomi dapat kearah positif apabila ada kebijakan besar seperti mendongkrak UMKM dan industri besar dan sedang lainnya.
“Misalnya industri pangsa ekspor dengan jumlah tenaga besar, dapat order besar, dapat suntikan dana besar bisa jadi positif. Tapi kalau tidak ada kebijakan luar biasa, bisa minus satu aja itu luar bisa,” ungkapnya.
Dijelaskan, pertumbuhan ekonomi umumnya memang adalah naik turun yang dipengaruhi PDRB (Produk Dosmetik Regional Bruto).
Untuk Kabupaten Jombang, lanjutnya, PDRB sangat dipengaruhi sektor industri dari banyak nya produksi yang dihasilkan sampai sektor peternakan hingga perikanan.
“Perkiraan minus adalah baru sekarang. Dalam tahun- tahun sebelumnya positif terus” pungkas kepala seksi nerwilis.