GUDO, KabarJombang.com – Belakangan ini, tak sedikir usaha dan bisnis kelimpungan terkena dampak dari wabah Covid-19. Namun, hal ini ternyata tidak dirasakan pabrik kerupuk uyel Cak Bagong di Desa Mejoyolosari, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang.
Bahkan, produksi kerupuknya malah cenderung meningkat dibanding sebelum pandemi. Dimungkinkan, kerupuk uyel ini tidak terdampak lantaran menjadi pendamping saat warga sedang makan.
Ini dibenarkan Suliyah (50) pemilik pabrik kerupuk yang dia dirikan sejak tahun 1997. “Alhamdulillah, Corona gini kok tambah lancar penjualannya. Produksinya juga makin banyak dibanding sebelum Corona. Masak gara-gara orang banyak di rumah jadi pengenya ngemil aja ya,” tuturnya sambil memperkirakan penyebab kerupuk produksinya meningkat, saat ditemui KabarJombang.com di pabriknya, Sabtu (5/9/2020)
Terhadap nasib karyawan yang marak dirumahkan, Suliyah mengatakan karyawannya tidak ada yang dirumahkan atau di-PHK. “Aman. Alhamdulillah orang-orang masih bekerja semua. Karena permintaan pasar juga lagi tinggi sekarang,” ungkapnya.
Selain dipasarkan di Jombang melalui tengkulak yang datang mengambil kerupuk siap angkut, pabrik kerupuk uyel ini juga sudah mengepakkan sayapnya hingga luar Jombang.
“Pasarannya ya di Jombang, orang-orang ambil ke sini. Kalau luar Jombang itu kirim mentah ke Krian, Mojokerto, Lamongan, Segodo, dan beberapa daerah lain di Jawa Timur,” jelasnya.
Terhadap kendala produksi, Suliyah mengaku tidak menemukan persoalan yang mengganggu aktifitas pabriknya.
“Dari dulu, semua produsen kerupuk paling kendalanya ya tentang harga kanji dan kayu. Dulu pernah sekitar tahun 2017 mahal-mahalnya kanji dan kayu, banyak yang gulung tikar. Tapi Alhamdulillah di sini masih tetap berproduksi terus,” pungkasnya.