Belum Genap Setahun, Proyek Saluran Irigasi di Sukoiber Gudo Rusak Dikeluhkan Warga

Saluran irigasi di Desa Sukoiber, Gudo.(Slamet).
  • Whatsapp

GUDO, KabarJombang.com-Beberapa waktu lalu, KabarJombang.com menerima keluhan dari warga Desa Sukoiber, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang.

Warga yang tidak mau disebut namanya itu mengeluhkan tentang proyek pembanguan saluran  irigasi di desanya yang dikerjakan pertengahan  tahun 2023 lalu di Dusun Klepek Selatan, Desa Sukoiber,  belum genap satu tahun sudah mengalami kerusakan.

Baca Juga

“Warga mempertayakan terkait kwalitas bangunan saluran irigasi di Dusun Klepek, bangunan tersebut  belum genap satu tahun pondasinya sudah banyak yang kropos. Padahal proyek tersebut baru di bangun pertengahan tahun 2023 lalu. Warga menduga proyek tersebut dikerjakan secara asal-asalan, “ ujarnya pada KabarJombang.com yang wanti-wanti namanya tidak dimediakan.

Selanjutnya, setelah menerima aduan tersebut wartawan KabarJombang.com Senin (22/1/2024) melakukan kroscek di lapangan dengan di dampingi warga tersebut.

Memang terlihat di lokasi bangunan irigasi sudah mengalami kerusakan. Nampak, pondasi sudah banyak yang keropos ada beberpa yang sudah retak dan pecah.  Di lokasi bangunan tersebut terkesan ada kejangalan, sebab ada tiga prasasti yang berada di atas proyek tersebut.

Prasasti yang terletak di sebelah timur bertuliskan  Program Percepatan Penguatan  Tata Guna Air (P3-TGAI) tahun anggaran 2021 di prasasti tidak tercantum nilai anggaranya. Yang kedua prasasti berada di tengah yang bertuliiskan  Bantuan  Keuangan Khusus tahun anggaran  2021, kegiatan pembangunan saluran irigasi,volume 105 Mx 2 sisi=210,00 M, nilai anggaran Rp 75.000,000,00.

Sedangkan yang di ujung proyek sebelah barat yang menurut warga sekitar baru selesai dikerjakan di tahun 2024. Prasastinya bertuliskan  proyek tersebut dengan sumber anggaran dari Dana Desa (DD) tahun 2023, jenis kegiatan  Pembangunan saluran irigasi, lokasi di Dusun Klepek, volume 69,00 M1 x 2 (kanan kiri) dengan nilai anggaran Rp 45.636,000.

Menurut Mas Pur seorang petani yang berada di lokasi proyek tersebut, saat ditanya terkait proyek tersebut mengatakan, jika proyek tersebut tahun kemarin 2023 dari ujung timur sampai ujung barat. Kalau yang ujung barat itu tinggal sedikit baru diteruskan tahun ini 2024 baru saja selesai.

“Sedangkan yang tahun 2023 dikerjakan mulai pertengan tahun, kondisinya sekarang ya seperti itu, sudah bolong-bolong dan pecah. Belum ada satu tahun proyek tersebut, anggaranya dari partai,”jelas Mas Pur Senin (22/1/2024)

Hal yang sama juga dikatakan Saudi petani lain, jika proyek tersebut baru dikerjakan di tahun 2023. “Ini proyeknya yambung kalau tidak salah itu nampaknya proyek tahun 2023, tetapi di  prasasti itu kok tahun 202, saya kurang paham. Setahu saya, prasasti itu setahu saya masangnya  baru  kok,’  jelasnya pada KabarJombang, senin (22/1/2024).

Terpisah Kepala Desa Sukoiber, Isnadi saat dikonfirmasi terkait proyek tersebut mengatakan, yang diketahuinya proyek tahun 2023, tidak ada di titik itu, yang ada tahun 2022 perbaikan yang dahulu rusak.

“Kalau tidak salah prasastinya di sebelah barat  dari anggaran  Kemetrian P3 TGAI itu nilainya per titik Rp 250 juta. Di situ ada tiga titik 2021, dengan nilai Rp250 juta, 2022 dengan nilai Rp250 juta, 2023 dengan nilai Rp 250 juta, yang di kerjakan di tahun 2023,”ujar Isnadi.

“Sementara saluran di sebelah barat yang sedikit  yambung itu dari anggaran Dana Desa (DD) cuma Rp45 juta,”katanya lagi pada KabarJombang.com  via telephon seluler Selasa (23/1/2024).

Isnadi menambahkan kalau yang keropos itu  tahun 2021 dikarenakan tanah yang menutupi pondasi tergerus air, bukan karena plesteranya.

“Memang itu pondasi, jadi kelihatan kropos ,ya saya suruh perbaiki secepatnya,”pungkasnya.

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait