Tak Ada Pasar Ramadan di Jombang, Pedagang Kecil Mengeluh

Suasana pedagang takjil di Jalan Presiden KH. Abdurrahman Wahid, Jombang yang tak semeriah sebelum pandemi Covid-19. (Anggraini),
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com- Suasana bulan suci Ramadan di Kabupaten Jombang dua tahun ini kurang begitu bersemarak dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya. Hingga dikeluhkan para pedagang kecil yang biasanya mendirikan lapaknya di pasar kaget atau pasar Ramadan.

Pada bulan puasa dua tahun ini, tidak ada pasar kaget atau pasar Ramadan yang biasanya digelar di Jalan Presiden KH. Abdurrahman Wahid, Candimulyo, Jombang saat sebelum pandemi Covid-19. Biasanya, di pasar tersebut menjual berbagai menu takjil atau kebutuhan masyarakat untuk berbuka.

Baca Juga

Tidak semarak dan meriahnya bulan Ramadan ini karena adanya larangan serta imbauan pemerintah agar masyarakat tidak mengundang kerumunan dan menjaga jarak. Tujuannya untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.

“Kalau dulu kan ada pasar Ramadan, ramai disini (Jalan Presiden KH. Abdurrahman Wahid) dan full penjual juga pembelinya. Kalau sekarang kan cuma orang-orang tertentu saja yang jualan, dan yang berani,” kata salah satu pedagang lumpia, Ita (38) saat ditemui di Jalan Presiden KH. Abdurrahman Wahid, Selasa (13/4/2021).

Ita juga mengaku jika Ramadan tahun ini dagangannya sepi dibandingkan tahun sebelumnya. Dulu ia selalu diserbu pembeli hingga kuwalahan meladeni.

“Semoga pasar Ramadan bisa dibuka lagi seperti dulu, jualan juga bisa laku semua. Soalnya sudah dua tahun ini sepi dibandingkan sebelum ada Corona dulu. Dan jam 16.00 WIB dulu itu pasti sudah ramai dan padat pembeli, tapi sekarang sepi. Dulu pembeli nunggu kita, sekarang kita yang nunggu pembeli,” keluhnya.

Hal ini senada dengan pedagang lain, Diah Ninik (56) yang mengeluhkan jika puasa Ramadan tahun ini tidak semeriah waktu sebelum ada Corona. Sebab dagangannya juga otomatis terpengaruh mengalami penurunan.

“Saya sudah bertahun-tahun jualan di sini kalau bulan Ramadan. Suasana sekarang sama dulu jauh berbeda, tahun kemarin saya hanya bisa jualan di rumah soalnya kan tidak boleh jualan di luar, tapi sekarang ya terpaksa jualan di jalan raya buat nambah-nambah pemasukan,” kata Diah Ninik kepada KabarJombang.com.

Perempuan yang berjualan lauk berbuka puasa itu pun juga mengaku terpaksa dan coba-coba untuk jualan kembali di jalan raya demi memenuhi kebutuhannya sehari-hari dan persiapan menjelang hari Raya Idul Fitri nanti. Meski stok jualannya hari ini tidak sebanyak waktu sebelum ada corona.

“Memang perbedaannya jauh dulu sama sekarang. Wong dulu itu meja saya ini sampai dua, sekarang cuma satu, terus kranjang lauk itu sampai enam dan selalu isi ulang terus karena cepat habis,” ungkapnya.

“Tapi sekarang jualannya ya sedikit gak sebanyak dulu, soalnya pembeli kan juga tidak seramai saat ada pasar Ramadan dulu. Ya semoga pasar kaget atau Ramadan ini bisa dibuka kembali, Corona cepat berlalu agar kita para pedagang bisa berjualan seperti saat keadaan normal dulu,” sambungnya.

 

 

 

 

 

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait