Pedagang Mainan Jaranan di Ploso Jombang Menjerit

Hartono pedagang mainan jaranan di Ploso menunggu pembeli, Jumat (30/7/2021). KabarJombang.com/M Faiz H/
Hartono pedagang mainan jaranan di Ploso menunggu pembeli, Jumat (30/7/2021). KabarJombang.com/M Faiz H/
  • Whatsapp

PLOSO, KabarJombang.com – Di masa pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai, membuat para pegiat seni tetap tidak bisa mengadakan pementasan. Juga berimbas terhadap pedagang mainan kesenian tradisional jaranan di Desa Bawangan, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang.

“Ya sepi, apalagi ditambah aturan PPKM Darurat dan level 4 ini. Saya alami bahwa dagangan ini hampir buat saya frustasi, sudah sepi pembeli dan pendapatan mengalami anjlok 50 persen,” kata pedagang mainan jaranan, Hartono, kepada KabarJombang.com, Jumat (30/7/2021).

Baca Juga

Sebelum pademi, diungkapkannya bahwa tiap harinya bisa mendapatkan omset Rp 400 ribu. Namun saat adanya pemberlakuan PPKM dirinya hanya mendapatkan Rp 100 ribu dalam sehari.

“Terkadang tiap harinya itu sampai tidak ada pembeli sama sekali, alias zonk. Jadi kalau masalah omzet pendapatan sangat menurun di masa pandemi ini, serasa di PHP in pemerintah. Yang katanya PPKM akan berakhir 20 Juli yang lalu malahan diperpanjang sampai sekarang pun belum selesai,” tutur pria yang mulai menjual mainan jaranan sejak tahun 2012.

Hartono berharap, pemerintah tidak lagi membuat aturan yang bisa menyengsarakan rakyat kecil. Karena menurutnya, sejak diberlakukannya PPKM pertama kali, ia tidak pernah mendapatkan bantuan.

“Cuman karena sepi, ya jualannya ditambah dengan jualan masker satuan. Karena kalau tidak begitu pendapatan saya dapat dari mana,” katanya memungkasi.

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait