JOMBANG, KabarJombang.com- Larangan mudik Idul Fitri 1442 H/2021 M tahun ini berdampak bagi pedagang janur kuning di Pasar Legi Jombang. Pasalnya, omset penjualannya janur menurun.
Salah satu penjual janur kuning yang juga pengrajin ketupat, Solikah (50) warga Sambong, Jombang, mengatkan, di tahun ini omset penjualannya mengalami penurunan hingga 50 persen dibanding tahun sebelumnya.
“Banyak yang nggak mudik ini kayaknya jualan janur sepi. Biasanya hari ini puncaknya orang cari janur, karena Lebaran Ketupata mulai nanti malam atau Subuh besok,”tuturnya pada KabarJombang.com Rabu (19/05/2021).
Dikatakan, dari mulai berjualan H-1 Lebaran hingga menjelang Lebaran Ketupat sepi dan membuat harga yang ditawarkan menjadi murah.
“Dulu bisa kasih harga sampai Rp 12 ribu perikat, karena barangnya juga sampai kehabisan. Sekarang Rp 5 ribu sudah dikasihkan yang penting bisa habis. Karena kalau kayak gini kan harus habis, kalau gak gitu nanti dibuang karena musiman juga ini,”katanya.
Meski begitu, dirinya tetap ingin memanfaatkan momen Lebaran Ketupat untuk mengais rezeki menjadi pedagang janur kuning musiman. Dalam kesehariannya dia berjualan pisang dan sayur.
Kondisi serupa juga dirasakan penjual musiman janur kuning, Ratna (29), warga Candimulyo yang mengungkapkan jika di tahun ini tidak berjualan seperti tahun sebelumnya karena pesanan sepi.
“Memang di tahun ini zonk untuk penjualan janur. Biasanya dapat pesanan bergoyor-goyor, sengaja gak jualan karena pesanan sepi. Kalau dipaksa malah membuang tenaga jadi mending tidak jual,”ungkapnya.
Dibeberkan Ratna, kondisi demikian juga mempengaruhi janur kuning di agen-agen besar penyedia barang musiman tersebut.
“Malah di agen barangnya sampai di obral-obral karena kondisinya begini. Mungkin daripada gak habis mending dijual murah,”tutupnya.