KABUH, KabarJombang.com – Cuaca buruk dan terbatasnya jatah pupuk membuat para petani tembakau di wilayah utara Brantas Kabupaten Jombang, merugi. Lantaran hasil panen dipastikan kali ini dipastikan akan mengalami penurunan.
“Kondisinya sama dengan tahun kemarin, tapi tahun ini lebih berat, di waktu saat ini saja sudah hujan lagi, perjuangan berat untuk tanam tembakau,” tutur Johan petani asal Kecamatan Kabuh, pada KabarJombang.com Selasa (14/9/2021).
Imbas cuaca buruk kali ini, lanjut Johan membuat tanaman tembakaunya tak dapat tumbuh dengan sempurna. Sebab, hujan mengguyur saat masa tanam tembakau hingga membuat lahan banjir dan tergenang air.
“Mulai dari awal tanam sudah diguyur hujan, sawah banjir, dan rata-rata petani nanam tembakau agar bisa hidup 3-4 kali tanam karena saking ingin tembakau bisa hidup dan dipanen belum lagi kendala jatah pupuknya,” jelasnya.
Proses tanam tembaku berulang kali dilakukan karena kondisi tembakau yang ditanam kerap mati dan harus tanam ulang. Beberapa petani lain hingga putus asa dan membiarkan lahannya mangkrak.
Johan juga mengungkapkan dengan cuaca yang tidak menentu, dirinya dan petani lain di Kecamatan Kabuh tetap memilih menanam tembakau karena nilai jual yang tinggi sebagai pilihan mata pencaharian lebih menjanjikan dibanding tanaman lain.
“Pada intinya sedikit banyak kami ingin berjuang untuk tetap menanam tembakau, karena ini yang dijagakno (digadang-gadang) petani karena lebih banyak pendapatannya dibanding padi,” kata Johan.