Imbas PPKM Darurat, PKL di Jalan Gus Dur Jombang Menangis

Imbas PPKM Darurat, PKL di Jalan Gus Dur Jombang Menangis
Tampak sedih, salah satu pedagang di Jalan Gus Dur Jombang, saat sepi pembeli.Fa'iz.
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com – Ditengah masa berlakunya Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat di wilayah Kabupaten Jombang, memberikan dampak signifikan kepada para Pedagang Kaki Lima (PKL). Sejak diterapkan, para PKL mengeluhkan jualannya yang mulai sepi.

Seperti yang diungkapkan Iswatin salah satu PKL di Jalan Gus Dur, Kecamatan/Kabupaten Jombang. Perempuan berusia 50 tahun tersebut mengaku pendapatanya menurun saat ruas jalan di tempat usahanya ditutup.

Baca Juga

Sedih, pasrah, tetap berjualan ditempat, itulah yang hanya bisa dilakukan warga Desa Kepuhkembeng, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang ini. Padahal setiap hari ia harus mencukupi kebutuhan keluarganya.

“Kalau berhenti sementara, apa yang mau dipakai untuk makan. Apalagi suami hanya seorang pekebun di sini, jadi yang bisa kami lakukan ya pasrah dan tetap berjualan,” ujarnya kepada KabarJombang.com, Kamis (8/7/2021).

“Apalagi pendapatan kali ini semakin menurun, ditambah dengan PPKM darurat ini malah tambah anjlok. Karena jalannya ditutup, dan karena berita ini sudah beredar, jadi masyarakat enggan mau ke sini, takut,” lanjutnya.

Menurutnya, hasil yang didapat dari penjualan es dan bakso sebelum COVID-19 tiap harinya mencapai Rp300 – Rp600 ribu. Namun di masa pandemi mengalami penurunan hingga Rp150 – Rp300. Sementara saat pemberlakuan PPKM darurat ini dirinya mengaku sering kali tak membawa uang saat pulang.

“Kalau di tengah masa PPKM Darurat ini saya pernah satu hari gak ada yang beli, ya terus langsung pulang. Paling tidak kalau sekarang ini omzet yang bisa didapat sekitar Rp30 ribu hingga Rp100 ribu gitu aja. Itupun pulangnya malam jam 8,” jelsnya saat ditemui.

Disisi lain, dirinya harus bersusah payah menafkahi ke dua anaknya serta cucunya di rumah. Sementara saat ini di sepanjang jalan Gus Dur Jombang, PKL yang biasa berjualan hanya sekitar tiga orang. Hal itu terjadi diduga imbas dari pemberlakuan PPKM darurat dengan ditutupnya sementara sejumlah ruas jalan utama.

“Soalnya kadang orang itu, lebih senang dan tenang kalau makan dan minum es itu di tempat. Karena selain hawanya sejuk, itu juga gak ribet. Yah untuk ke depannya, dengan diberlakukannya aturan ini semoga saja pandemi di Jombang ini menurun,” kata Iswatin.

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait