KABARJOMBANG.COM – Pengisian 2.207 perangkat desa di 297 desa di Kabupaten Jombang, memunculkan isu tak sedap, yakni adanya jual beli jabatan perangkat desa. Menanggapi hal itu, Bupati Jombang Nyono Suharli meminta agar Tim Saber Pungli, siaga atas adanya informasi tersebut, Rabu (19/4/2017).
Selain itu, pihaknya juga meminta agar fungsional tiga pilar yang terdiri dari Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan Kepala Desa, juga ikut mengawasi adanya isu jual beli jabatan perangkat.
“Kita akan tingkatkan peran tiga pilar untuk mencegah adanya jual beli jabatan tersebut,” terang Nyono, beberapa waktu lalu.
Jika dalam berjalannya waktu ditemukan indikasi jual beli jabatan perangkat, maka orang nomor satu di Kabupaten Jombang ini meminta agar Tim Saber Pungli melakukan penindakan. “Jika ditemukan, ya biar itu menjadi tanggung jawab Tim Saber Pungli untuk memprosesnya,” ujar pria asal Kecamatan Gudo Kabupaten Jombang ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 2.207 peserta calon perangkat desa dari 297 desa yang melakukan pengisian perangkat, melakukan ujian tes tulis serentak di dua tempat berbeda. Dua tempat tersebut diantaranya, di Gedung Olahraga (GOR) Jombang, serta di SMKN 1 Jombang, Selasa (18/4/2017).
Meski hanya ada kekosongan perangkat desa sebanyak 642 jabatan, namun dari pantuan di lokasi, ribuan calon perangkat desa terlihat mengikuti ujian tulis serentak yang dimulai sekitar pukul 08.00 WIB.
Ribuan calon perangkat desa (CPD) tersebut, bakal mengisi kekosongan tiga jabatan, diantaranya Sekretaris Desa, Kepala Dusun dan Kepala Seksi (Kasi).
Bupati Jombang Nyono Suharli, saat memantau ujian tes tulis di GOR Jombang mengatakan, pihaknya sengaja mengkoordinir ujian tes tulis pengisian perangkat secara serantak untuk menghemat biaya seleksi.
Selain itu, agar mengurangi adanya inidkasi kecurangan yang sebelumnya santer terdengar di masyarakat. “Ini untuk menghemat biaya dan mengurangi kecurangan,” pungkasnya saat ditemui usai melihat kesiapan ujian tulis perangkat. (aan/kj)