KABARJOMBANG.COM – Keseriusan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk mengawal swasembada pertanian, tampaknya tak main-main. Ini terlihat saat 288 Komandan Komando Distrik Militer (Kodim) yang ada di Indonesia ikut menghadiri acara launching Sentra Pelayanan Petani Padi Terpadu (SP3T) yang digelar di bekas Markas Batalyon 503 Kodim 0814, di Desa Denanyar Kecamatan/Kabupaten Jombang, Jumat (27/1/2017).
Seperti diungkapkan Kepala Satuan Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono. Pihaknya sengaja mengundang semua Dandim di seluruh Indonesia untuk bisa melakukan hal yang sama di wilayahnya masing-masing.
“Semua Dandim sengaja kita undang kesini untuk bisa melakukan program SP3T di wilayahnya masing-masing,” ujar Tentara berbintang empat di pundak ini, saat ditemui awak media usai menggelar acara yang di hadiri Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman.
Sementara saat ditanya terkait ganguan yang dialamai TNI saat melaksanakan program tersebut, dirinya membantah bahwa tidak ada masalah dengan kinerja TNI saat melaksanakan program SP3T. Bukan tanpa alasan, kinerja TNI sudah dibagi sedemikan rupa, dan untuk pelaksanaan program SP3T semua dilakukan prajurit di wilayah teritorial.
“Jadi prajurit di wilayah ini bertugas memang untuk membantu masyarakat. Dan ini kita swasembadakan di bidang pertanian. Jadi tidak ada masalah, semua ini untuk kesejahteraan petani,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut Jenderal Mulyono, kedepan seluruh Kodim akan ditargetkan untuk bisa melaksanakan program SP3T. Ini dipastikan pihaknya dengan mengharuskan setiap wilayah Kodim untuk mempunyai 400 hektar lahan pertanian.
“Kedepan kita akan targetkan hal tersebut. Namun jika Kodim yang tidak punya wilayah, kita tidak bisa paksakan,” tegasnya. (aan)