KABARJOMBANG.COM – Puluhan mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Jombang, mengepung kampusnya yang berlokasi di Jalan Pattimura III No 20 Desa Sengon Kecamatan/Kabupaten Jombang. Bukan tanpa alasan, mereka menuntut atas kenaikan pembayaran SPP yang dianggap memberatkan para mahasiswa.
Hal tersebut seperti diungkapkan Sucipto, salah satu perwakilan mahasiswa saat ditemui di lokasi. Menurutnya, kenaikan SPP dan uang gedung pada tahun 2016, dianggap mencederai dunia pendidikan. Pasalnya, kenaikan SPP tidak ditunjung dengan adanya fasilitas.
“Kami menuntut agar SPP segera diturunkan pihak kampus. Sebab kenaikan ini sangat memberatkan kami sebagai mahasiswa,” terangnya, Kamis (12/1/2017).
Apalagi, lanjut Sucipto, kenaikan tersebut tidak ditunjang dengan peningkatan fasilitas belajar. Sehingga dasar kenaikaan itu tidak bisa di benarkan. “Kanaikannya sangat drastis. Mencapai 100 persen,” katanya.
Dikonfirmasi terkait tuntutan mahasiswa, Humas STKIP Jombang, Firmasyah mengatakan, pihaknya akan segera menindaklanjuti apa yang menjadi tuntutan mahasiswanya. Selain itu, permasalahan tersebut akan dirapatkan dengan pihak Yayasan, untuk secepatnya merespon keluhan mahasiswa.
Namun, pihaknya mengatakan bahwa kenaikan itu sudah di lakukan sejak awal tahun 2016. Sehingga dirinya tidak mengetahui apa motif mahasiswanya yang baru mempermasalahkan hal tersebut saat ini.
“Yang jelas, kenaikan itu sudah kita sampaikan pada awal mahasiswa angkatan 2016 masuk. Tetapi ini akan tetap kita rapatkan, dan hasilnya bisa diketahui 2 minggu setelah ini,” ujarnya.
Dalam rinciannya, kenaikan SPP pada tahun 2016 sebesar Rp 1.800.000, dan pada tahun sebelumnya nilai SPP-nya dibawah tahun 2016. Untuk DPP atau uang gedung pada tahun 2016 mencapai Rp 2.000.000. Sehingga, pembayaran awal masuk tahun 2016 sebesar Rp 3.800.000. Dan mahasiswa meminta untuk diturunkan hingga Rp 2.500.000. (aan)