JOMBANG, KabarJombang.com – Rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang untuk mendirikan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Kecamatan Wonosalam menuai respons dari kalangan akademisi. Salah satunya datang dari Rektor Universitas Darul Ulum (Undar) Jombang, Dr. Amir Maliki Abitolkha.
Menurutnya, wacana pendirian PTN di Jombang sejatinya bukan hal baru. Gagasan serupa pernah muncul di masa lalu, saat Jombang hanya memiliki satu universitas, yakni Undar. Kala itu, Pemkab bahkan sempat menggagas kerja sama dengan Universitas Brawijaya, terinspirasi dari pengembangan kampus di Kediri.
“Sekarang kondisinya berbeda. Jombang sudah punya lima universitas, ditambah delapan institut dan sekolah tinggi, serta empat ma’had aly. Totalnya ada 17 kampus. Ini menjadikan Jombang sebagai kabupaten dengan jumlah kampus yang banyak,” kata Amir saat wawancarai pada Minggu (27/4/2025).
Ia juga menyampaikan kekhawatirannya terhadap keberlangsungan kampus swasta yang saat ini tengah berjuang mendapatkan mahasiswa baru. Menurutnya, basis mahasiswa di Jombang sebagian besar berasal dari pinggiran Jombang dan daerah sekitar, bukan dari kota-kota besar.
“Yang pintar-pintar, lulusan dari SMAN 1, 2, 3 atau SMKN Jombang, itu kebanyakan kuliahnya ke luar Jombang. Kampus-kampus swasta di sini mengandalkan mahasiswa dari pinggiran Jombang dan daerah sekitar,” ujarnya.
Amir menyebut, dalam tiga tahun terakhir, jumlah mahasiswa baru di kampus-kampus Jombang mengalami penurunan drastis. Selain karena persaingan dengan kampus negeri besar di luar kota, kebijakan nasional juga dinilai turut memengaruhi, seperti tidak adanya pembatasan jumlah mahasiswa baru di kampus negeri dan manajemen pengolahan Universitas Terbuka (UT).
Meski begitu, ia tidak menolak kehadiran PTN di Jombang. Namun, ia menilai rencana tersebut harus dikaji secara matang dan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, khususnya perguruan tinggi swasta yang sudah ada.
“Kalau ada UPN atau Brawijaya mau masuk, ya welcome saja. Tapi tolong jangan buru-buru buat keputusan strategis. Ini menyangkut masa depan kampus-kampus yang sudah berdiri. Kalau gagal, dampaknya ke semua pihak,” tegasnya.
Ia pun menyarankan agar Pemkab menginisiasi dialog terbuka dengan seluruh pengelola kampus swasta di Jombang sebelum mengambil keputusan besar seperti pendirian PTN.
“Harusnya pemkab yang mengundang kita. Kita diskusi bareng. Kalau hasil kajiannya memang baik, ya silakan. Tapi kalau cuma demi rame-rame, buat apa?” pungkasnya.