MOJOAGUNG, KabarJombang.com-Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) bekerja sama dengan Piminan Cabang (PC) Lembaga Kemashlahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU) Jombang menggelar kegiatan Training of Facilitator di Aula PCNU Jombang.
Acara ini mengusung tema ‘Peran Kader NU dalam Turut Serta Membangun Resiliensi Keluarga Maslahat’ yang dihadiri oleh puluhan peserta dari berbagai kecamatan di Kabupaten Jombang.
Pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen GKMNU dan LKKNU dalam memperkuat keluarga sebagai fondasi penting dalam membangun masyarakat yang lebih maslahat.
Kegiatan ini juga selaras dengan nilai-nilai rahmatan lil ‘alamin yang menjadi prinsip dasar bagi Nahdlatul Ulama dalam membangun bangsa.
Melalui kegiatan ini, para kader NU diharapkan dapat meningkatkan kapasitasnya dalam mendukung ketahanan keluarga berbasis pada prinsip-prinsip Islam dan kebangsaan.
Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kemenag Jombang, Dr. Masyhur, dalam sambutannya, menyatakan apresiasi yang tinggi terhadap kegiatan ini. Ia berharap pelatihan ini dapat memberikan dampak yang lebih luas, tidak hanya bagi keluarga, tetapi juga untuk kemaslahatan masyarakat secara umum.
“Keluarga maslahat adalah pilar utama dalam mewujudkan masyarakat yang lebih baik,” ungkapnya.
Ketua LKKNU Jombang, Dr. Begum Fauziyah, mengungkapkan bahwa pelatihan ini merupakan kelanjutan dari program LKKNU sebelumnya.
Begum berharap agar setiap peserta yang mengikuti pelatihan ini nantinya dapat menjadi fasilitator yang mampu memberikan manfaat besar, baik untuk LKKNU maupun masyarakat Jombang secara keseluruhan.
“Kami berharap semua peserta bisa mengimplementasikan ilmu yang didapat dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Dr. Begum.
Acara ini dibuka secara resmi Pembina PC LKKNU, Dr. Ahmad Kemal. Dalam sambutannya, Dr. Ahmad menekankan pentingnya kolaborasi dalam merancang program-program yang dapat memberikan kemaslahatan lebih luas.
“Kerja sama yang solid antara berbagai pihak sangat diperlukan untuk mewujudkan kemaslahatan yang berkelanjutan,” katanya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara LKKNU dan Tim Pengabdian Dosen Kemenag, sebagai bentuk komitmen untuk melanjutkan kerja sama dalam mendukung pembangunan keluarga maslahat di Jombang.
Materi pertama dalam pelatihan disampaikan oleh Ibu Arifah Millati Agustin, seorang dosen dari UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Dalam paparannya, beliau menjelaskan tentang konsep keluarga maslahat dalam Islam yang dimulai dari pemahaman tentang muslih dan muslihah, yang menjadi dasar terbentuknya keluarga maslahat.
“Keluarga maslahat adalah fondasi untuk menciptakan masyarakat yang ideal, yang pada gilirannya dapat menghasilkan negara yang makmur dan penuh berkah,” jelas Arifah.
Lebih lanjut, Arifah memaparkan bahwa dalam membentuk keluarga maslahat, ada tiga prinsip dasar yang harus dipahami, yaitu keadilan (muadalah), kesalingan (mubadalah), dan keseimbangan (muwazanah).
“Ketiga prinsip ini menjadi pedoman penting bagi pasangan suami istri agar dapat menjalani peran masing-masing dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab,” terangnya.
Lebih lanjut menurutnya, prinsip keadilan menuntut agar setiap pasangan mengetahui dan memahami hak dan kewajiban masing-masing, sesuai dengan porsinya.
Sementara prinsip kesalingan mengajak pasangan untuk saling mendukung dan melengkapi dalam kehidupan berumah tangga. Prinsip keseimbangan, di sisi lain, mengajarkan pentingnya kesadaran diri dan sosial dalam membangun hubungan yang harmonis.
Pemateri kedua yakni Sugiati Ningsih, Ia memberikan materi tentang teknik menjadi fasilitator keluarga maslahat.
Dalam penjelasannya, beliau menekankan bahwa seorang fasilitator harus memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah, mencari solusi, dan melakukan pembaharuan dalam kehidupan keluarga.
“Seorang fasilitator harus mampu membantu keluarga untuk berkembang dan mencapai kehidupan yang lebih baik,” ujarnya.
Sugiati juga membagi peserta pelatihan menjadi empat kelompok untuk mengurutkan 10 konsep inti dalam keluarga maslahat. Melalui metode diskusi kelompok, peserta diberikan kesempatan untuk saling berbagi pemahaman dan pengalaman terkait penerapan konsep keluarga maslahat dalam kehidupan sehari-hari.
Peserta pelatihan pun terlihat sangat antusias dalam mengikuti sesi ini. Salah satu peserta, Johan, yang berasal dari Kecamatan Megaluh, menyampaikan bahwa pelatihan ini memberikan wawasan baru mengenai bagaimana cara yang efektif untuk mendampingi keluarga di lingkungan sekitar.
“Saya merasa mendapat banyak manfaat dari pelatihan ini. Ini membuka perspektif baru tentang bagaimana menjaga keharmonisan dalam keluarga,” ungkap Johan.
Sebagai bagian dari komitmen bersama, para peserta juga menyatakan deklarasi untuk memperkuat peran keluarga NU sebagai fondasi peradaban yang maslahat.
GKMNU, LKKNU, dan Tim pengabdian dosen Kemenag Jombang berencana untuk melanjutkan kegiatan ini dengan program pendampingan dan pelatihan lanjutan di tingkat kecamatan.
Rencananya, pelatihan serupa akan diadakan di minimal 10 titik kecamatan di seluruh Jombang. Diharapkan, program ini dapat memberikan dampak yang luas dalam membangun keluarga maslahat dan menciptakan masyarakat yang lebih baik.