JOMBANG, KabarJombang.com – Lagu berjudul ‘Sang Merah Putih’ yang dibawakan oleh Sabrang dan Band Letto menjadi pembuka konser di hari pertama dalam rangkaian acara Jombang Fest 2024.
Sabrang mengaku, saat manggung di kota kelahirannya sendiri merasa seperti balik kampung. “Balik kampung rasane rek, waras-waras, lupakan hutang malam ini, lupakan cicilan yang belum terbayar, kita senang-senang dulu, bernyanyi lubang di dalam hati,” ungkapnya usai menyanyikan lagu pembuka.
Setelah itu putra dari budayawan asal Jombang, Emha Ainun Najib (Cak Nun) tersebut melanjutkan konsernya dengan lagu ‘Lubang di Dalam Hati.’
Sabrang dan seluruh crewnya yang menggunakan kaos bewarna hitam, tampil begitu memukau, dan berhasil mengobati rasa rindu masyarakat Jombang yang sudah lama tidak mendengar lagu-lagu mikiknya.
“Spirit Jombang menginpsirasi negeri itu buka teori, Jombang sudah melahirkan banyak tokoh untuk bangsa. Dari Gus Dur, ada cak Nur Kholis Majid, ada Cak Nun, ada Asmuni, semua lini dimasukin, karena Jombang menerima siapa saja dan Jomang pikirannya bebas menembus masa depan, kita jaga terus,” tutur vokalis Letto yang terkenal dengan quote-quotenya yang dalam tersebut.
Lalu, setelah sedikit berkata-kata, lagu ‘sandaran hati,’ dinyanyikan oleh pria berambut gondrong tersebut. Para penonton terlihat sangat menghayati dan terbawa suasana daei setiap lirik demi lirik yang ada di lagu tersebut.
Di penghujung lagu tersebut, ia dan band Letto nya sampai mengaransemen dari yang awalnya lagu pop menjadi lagu dangdut. Irama dan alunan musik dangdut tersebut membuat para penonton menambah intensitas goyanganya, dari yang awalnya hanya melambai-lambai menjadi menggerak-gerakan badan serta pinggulnya.
“Seneng a dangdutan, ciri Jombang itu gitu, dijak guyon onok asmuni, dijak agamo onok Gus Dur gurune, dijak mikir liar onok Cak Nun. Jadi banyak guru-gurunya yang menginspirasi bangsa,” ucap pria yang biasa mengisi jamyiah maiyahan tersebut.
Setelah itu, giliran lagu tradisional berjudul ‘gundul-gundul pacul’ dimainkan oleh Band dari Menturo, Sumobito, Jombang tersebut.
Alunan musik tradisional dan gamelan sangat terasa dalam lagi itu. Hal tersebut karena Sabrang sendiri selain aktif manggung kpmser juga sering mengisi volal Kyai Kanjeng yang juga mempunyai ciri khas gamelan dan gambus.
Ditengah-tengah konsernya Sabrang kembali menyinggung soal tema Jombang Fest 2024.
“Spirit Jombang menginspirasi negeri, apa yang bisa kita lakukan bersama untuk menginspirasi negeri. Sederhana, dan ini sudah jarang terjadi di Indonesia, kalau mulut berkata, lakukan benar-benar, kalau berjanji harus ditepati itu aja,” pesan Sabrang.
“UMKM di sini sangat luar biasa, kalau usaha semua menjaga janjinya pasti konsumen akan datang lagi, kalau pacaran menjaga janjinya pasti disayang oleh pacarnya. Mulut itu berharga, apa yang keluar dari mulut, janji harus dilakukan. Kalau nanti memilih pemimpin, pasangan pilih yang janjinya bisa dipegang. Jangan pernah mengganti tuhan dengan zeus,” ungkapnya sambil diikuti tawa oleh para penonton yang faham dengan candaan tersebut.
Setelah menyanyikan enam lagu dan lagu ke tujuh sekaligus sebagai penutup, sabrang dan kawan-kawannya membawakan lagu berjudul ‘sebelum cahaya.’ Dimomen ini penampilan Sabrang sedikit berbeda, karena ia memakai kopyah hitam, menutupi rambut gondrongnya.
Lampu utama juga dimatikan, digantikan oleh lampu-lampu flash dari handphone para penonton, menambah kegembiraan dan mengobati rasa rindu, baik kepada tuhan, atau sesuatu yang disayang, sesuai dengan makna dari lagu tersebut.