JOMBANG, (kabarjombang.com) – Kepala Bidang Ketenagaan Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang, Supriyadi membenarkan pelatihan yang dilaksanakan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Jombang, ditempatkan diluar kota. Dia beralasan, pelatihan tersebut tidak berjalan efektif jika digelar di Jombang sendiri.
Menurutnya, pelatihan yang diselenggarakan diluar kota, agar tujuan pelatihan tersebut mutlak didapat oleh peserta. Hal itu, kata dia, berdasarkan pengalaman sebelumnya, pelatihan selama 32 jam yang digelar di Jombang, kurang sinkron.
“Jika digelar di Jombang, kendalanya ada di peserta, yang sering telat saat masuk pelatihan. Peserta banyak memilih pulang karena rumahnya relatif dekat. Saat pelatihan dimulai setelah maghrib, malah datang jam 10 malam. Berbeda jika digelar diluar Jombang, yang terpusat. mereka tidak bisa pulang,” kata Supriyadi, saat ditemui di ruang kerjanya, beberapa waktu lalu.
Dia juga merinci, anggaran yang dikeluarkan untuk pelatihan yang ditangani bidangnya. Diantaranya, pelatihan peningkatan kompetensi guru BP/BK yang digelar dua kali kegiatan, menyedot APBD sekitar Rp 279,177 juta. Sementara pelatihan peningkatan kompetensi Kepala Sekolah Dasar (SD) menghabiskan anggaran Rp 196 juta.
“Di bidang ketenagaan hanya ada dua kegiatan itu. Untuk Bintek bagi pengurus aset, serta pelatihan untuk guru bidang studi, ada bagiannya sendiri. Silahkan tanya saja ke bidang Dikdasmen,” ujarnya.
Pelaksanaan pelatihan tersebut, lanjut Supriyadi, sudah menjadi Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA) Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang, dan telah disetujui. “Kan sudah disetujui anggarannya, kita hanya melaksanakan saja,” pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pelatihan peningkatan kompetensi Kepala Sekolah Dasar (SD) lingkup Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Jombang, yang dilaksanakan diluar Jombang menjadi sorotan. Pelatihan Kepala SD di salah satu hotel yang berada di Kota Batu sekitar akhir Juli 2016 lalu, dinilai hanya pemborosan anggaran.
Sorotan itu seperti diungkap Erliyanto, Ketua Lingkar Desa Indonesia (LiDI) Jombang. Dia mengatakan, pelatihan Kepsek yang digelar di Kota Batu akhir Juli lalu, merupakan bagian dari upaya menghambur-hamburkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jombang. “Jelas, pilihan tempat pelatihan tersebut mampu menyedot APBD sangat besar. Hal ini merupakan kedok untuk menghabiskan uang rakyat,” katanya. (rief)