PETERONGAN, KabarJombang.com-Kendati proyek pembangunan saluran irigasi di Dusun Bongkot, Desa Bongkot, Kecamatan Peterongan, Jombang, baru berumur setahun. Namun proyek dengan anggaran DD tahun anggaran 2023 itu, kini sudah banyak yang rusak.
Melihat kondisi tersebut, warga setempat mempertanyakan kualitas proyek yang mengalami kerusakan pecah-pecah tersebut.
Dalam pantauan wartawan KabarJombang.com Selasa (20/3/2024) di lokasi proyek tersebut. Dalam batu prasasti proyek tersebut tertulis, dengan nama kegiatan Pembangunan Irigasi Pertanian, sumber anggaran dari Dana Desa (DD) tahun anggaran 2023, senilai Rp. 174.109.200. Berlokasi di Dusun Bongkot, Desa Bongkot, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang.
Sementara yang nampak rusak di beberapa titik mengalamai pecah hingga dasar saluran irigasi.
Berdasarkan informasi dari warga setempat yang enggan namanya disebutkan mengatakan, bahwa kerusakan itu terjadi belum genap setahun setelah dikerjakan.
“Belum setahun mas, ya hampir setahun lah, tapi kalau cor beton itu biasanya lebih kuat. Tapi ini tidak tahu kenapa kok sudah mengalami kerusakan dan pecah-pecah, jadi terkesan kualitasnya itu kurang baik. Kami berharap aparat penegak hukum (APH) dan dinas terkait untuk segera usut tuntas dugaan penyimpangan terkait proyek tersebut,”ujar warga yang wanti-wanti namanya tidak disebutkan di media itu.
“Jika APH tidak segera bertindak, patut dipertayakan kinerja aparat penegak hukum dan dinas terkait. Jangan sampai ada tudingan dari masyrakat kalau ada kong kali kong, antara APH dan pengguna anggaran,” katanya lagi.
Sementara itu Kepala Desa (Kades) Bongkot, M Yahya saat akan dikonfirmasi awak media, tidak ada di kantornya. Menurut Sekertaris Desa (Sekdes) Bongkot, Eni Puji Lestari, kadesnya sedang keluar. Terkait proyek tersebut, Eni menyarankan wartawan untuk langsung konfirmasi pada Tim Pelaksana Kegiatan (TPK).
“Pak Kadesnya keluar mas, langsung saja ke TPK nya Mas Faisal, orangnya ada di dalem” ujar Eni singkat.
Terpisah, Sekertaris Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Desa Bongkot Faisal, saat dikonfirmasi menolak tudingan kerusakan bangunan tersebut tidak sesuai spek. Dikatakan, pihaknya mengerjakannya sesuai spesifikasi dan RAB.
“Kalau soal itu sih menurut saya sudah kami kerjakan sesuai spesifikasi mas. Kalau soal kerusakan, setelah selesai ngerjakan belum ada satu bulan kan panen, jadi langsung dibuat akses jalan kombi. Jadi kombinnya dilewatakan atasnya, ahkirnya mengakibatkan kerusakan itu. Sedangkan itu anggaran DD tahun 2023 dikerjakan sekitar bulan 3 tahun 2023 lalu,” kata Faisal saat ditemui KabarJombang.com di kantor desa setempat Selasa (20/3/2024).
Faisal menambahkan, mengenai kerusakan bangunan irigasi itu ia akan tetap memperbaikinya.
“Ketua TPK nya Pak Mutaqim, kalau saya sebagai sekertaris Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) dan juga perencanaan mas, kalau kerusakan itu nanti tetap kami perbaiki mas,”pungkasnya.
Terpisah Ketua TPK Desa Bongkot, Mustaqim juga menolak tudingan jika proyek tersebut dikerjakan sesuai dengan RAB. Menurutnya, keretakan itu akibat dilewati kombi.
“Karena pas pembangunan itu sudah mendekati panen. Pada waktu itu posisi bangunan baru selesai belum kering dan dilewati kombi terus retak. Kalau ada tudingan dikerjakan secara asal-asalan itu tidak benar. Karena sudah disurve wartawan katanya bangunan itu sudah kuat sudah memadai tidak ada masalah,”jelasnya Selasa (20/3/2023).
Hingga berita ini ditulis, KabarJombang.com masih berupaya untuk konfirmasi ke pihak penegak hukum dan pihak DPMD terkait kondisi proyek irigasi di Desa Bongkot yang sudah mengalami kerusakan tersebut.