JOMBANG, KabarJombang.com – Pria di asal Japanan, Mojowarno, Kabupaten Jombang yang nekat akhiri hidup dengan menabrakkan diri ke kereta api Rabu (12/7/2023) malam diduga punya masalah keluarga.
Usman Yudi (32) korban yang menabrakkan diri ke kereta api di perlintasan kereta Dusun Johoclumprit Desa/Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang diduga punya masalah keluarga dan sudah menganggur sekitar dua pekan.
Kepala Desa (Kades) Japanan, Junaidi Catur Wicaksono, menyebut, pada malam saat kejadian, korban memang keluar rumah menggunakan sepeda Honda Supra Fit nopol L 2847 KX miliknya.
Saat itu, istrinya tidak berada di rumah karena sedang pergi ke rumahnya di Desa Carangrejo, Kecamatan Kesamben, Jombang. Pada saat itulah korban keluar rumah dan mengakhiri hidupnya.
“Korban bekerja di industri rumahan pembuatan rak piring bahan alumunium di tetangga desa,” ucapnya, Kamis (13/7/2023).
Diketahui, korban merupakan orang yang rajin dan ulet. Namun, semenjak dua minggu terakhir ia tampak tidak bersemangat kerja dan memilih untuk libur.
Semenjak itu, korban tidak memiliki semangat kembali. Kemudian, sebelum kejadian itu, tepatnya pada malam saat kejadian yakni Rabu (12/7/2023) korban berniat untuk menjemput istrinya yang saat itu sedang berada di Desa Caranngrejo.
Korban berangkat dari rumahnya yang berada di Dusun Sedah, Desa Japanan Kecamatan Mojowarno. Namun, malam itu juga pihak keluarga mendapat kabar jika korban sudah tiada.
Sebagai mana diberitakan sebelumnya, seorang pria nekat akhiri hidup dengan menabrakkan diri ke Kereta Api (KA) di perlintasan kereta Dusun Johoclumprit Desa/Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, Rabu (12/7/2023) malam.
Korban diketahui bernama Usman Yudi (32), warga Desa Japanan, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang. Belum diketahui pasti, alasan korban nekat mengakhiri hidup dengan menabrakkan diri ke Kereta api yang tengah melaju kencang tersebut.
Kapolsek Sumobito AKP Sulaiman, saat dikonfirmasi menyebut, jika ia mendapatkan laporan peristiwa tersebut dari masinis kereta api.
Saat itu, kereta api KA Bima sedang melintas di rel area sekitar pukul 20.00 WIB. Perlu diketahui juga, perlintasan kereta api tersebut juga tanpa palang pintu.
“Ketika itu, saat malam hari sekitar pukul 20.00 WIB, KA Bima melintas di rel lokasi sekitar terjadinya peristiwa bunuh diri. Dari laporan masinis, tiba-tiba korban turun dari motor yang ia kendarai dan melompat ke atas rel, menyambut datangnya kereta yang sedang melaju,” ucapnya, Kamis (13/7/2023).
Melihat itu, kereta api yang melaju kencang tak kuasa untuk berhenti hingga pada akhirnya korban pun tertabrak oleh kereta tersebut.
“Menurut keterangan masinis korban diduga sengaja untuk menabrakkan diri ke Kereta. Ketika itu kata masinis korban langsung saja turun dari motornya dan melompat ke arah kereta,” jelasnya.