JOMBANG, KabarJombang.com – Kepengurusan Askab (Asosiasi Kabupaten) PSSI Jombang terus bergerilya ke bawah. Kali ini, punya keinginan untuk membentuk tim sepakbola wanita pertama di Kabupaten Jombang.
Keinginan tersebut disampaikan langsung Ketua Askab PSSI Kabupaten Jombang, M. Syarif Hidayatullah. Ia mengatakan, inspirasi itu muncul setelah beberapa waktu lalu di Desa Sebani, Kecamatan Sumobito, Jombang menggelar turnamen Kades Cup Sepakbola Wanita se Jawa-Bali.
“Kapan hari atau beberapa waktu lalu itu, para pemuda Desa Sebani, Kecamatan Sumobito, Jombang menggelar turnamen Kades Cup Sepakbola Wanita se Jawa-Bali di Lapangan Bola Desa Sebani,” ucapnya, saat dikonfirmasi pada Selasa (4/7/2023)
“Saat itu, ada puluhan tim Sepakbola yang ikut turnamen kejuaraan tersebut, dan memang khusus untuk sepakbola wanita. Jumlah pesertanya saya lupa, tapi paling jauh pesertanya ada dari Bali,” katanya melanjutkan.
Baginya, selama ia menjabat sebagai Ketua Askab PSSI Jombang maupun sebelum menjadi ketua Askab, ia belum pernah mendengar ada turnamen sepakbola wanita yang digelar di Kabupaten Jombang.
“Selama saya jadi Ketua Askab PSSI Jombang bisa dikatakan itu adalah penyelenggaraan pertama turnamen Sepakbola Wanita di Jombang,” ujarnya.
“Para pemuda desa itu kemudian meminta izin untuk menggelar turnamen tersebut. Jadi kami anggap itu sebagai wadah untuk menarik animo masyarakat agar mencintai olahraga sepakbola,” tuturnya.
Hal itulah yang kemudian memunculkan inspirasi dalam benaknya. Apakah mungkin di Jombang bisa terbentuk tim Sepakbola Wanita dan kompetisinya?
“Untuk Kabupaten Jombang kedepannya, coba kita akan lihat dulu situasinya, kalau memang memungkinkan maka akan coba kita gelar turnamen sepakbola wanita di Kabupaten Jombang,” katanya.
“Hanya saja memang, saat ini situasinya kita lihat dahulu, ada berapa sih klub sepakbola wanita di Jombang? Setiap SSB apakah ada tim sepakbola wanitanya? Karena itu, langkah yang saat ini sedang Askab PSSI garap adalah kita menggenjot verifikasi dari setiap SSB di Jombang,” ungkapnya.
Hal itu dirasa baginya penting, karena untuk keberlangsungan jalannya program pembinaan pesepakbola usia muda di Kota Santri. Karena memang, tujuan utama dari Askab PSSI Jombang sekarang adalah pembinaan yang berkelanjutan.
Untuk sepakbola wanita, pria yang akrab disapa Gus Sentot ini menuturkan jika ia dan pengurusnya masih harus melihat situasi di lapangan terlebih dahulu, sebelum benar-benar memutuskan.
“Sementara untuk sepakbola wanita, coba kita akan cek dulu keberadaan klub-klub sepakbola wanita yang ada di Kabupaten Jombang. Sepertinya memang belum ada, maka dari itu, mungkin kita akan cek dulu ada atau tidaknya,” ujarnya.
“Kalau bicara soal sepakbola wanita, di Jombang memang masih kurang, karena memang harus banyak ada sosialisasi ke bawah. Melihat di beberapa daerah juga sudah ada terbentuk tim sepakbola wanita usia dini juga,” katanya melanjutkan.
Ia melanjutkan, banyak anak remaja perempuan khususnya di beberapa daerah yang sekarang menggeluti olahraga sepakbola.
“Karena itu, mungkin nantinya kedepan akan ada sosialisasi ke setiap SSB tentang sepakbola wanit, supaya memunculkan ketertarikan juga. Bisa jadi diawali dari setiap SSB di Jombang juga,” imbuhya.
Lebih lanjut, untuk mengembangkan wacana tersebut, tentunya ada persoalan utama yang sudah pasti akan sangat sulit untuk membentuk tim sepakbola wanita Jombang.
Jika memang ingin membangun tim sepakbola wanita di setiap SSB ia merasa memang sulit. Namun, jika membentuk satu tim sepakbola untuk Kabupaten Jombang mungkin bisa dilakukan.
“Sulitnya Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mengembangkan sepakbola wanita khususnya di Kabupaten Jombang menjadi alasan utama. Selain itu, sepakbola wanita juga dipandang masih tabu di kalangan masyarakat,” ungkapnya.
Namun, keinginan untuk mengarah kesana, yakni membentuk tim sepakbola wanita Kabupaten Jombang sangat memungkinkan ada.
“Tapi, kembali lagi, jika keinginan terlalu menggebu-gebu tanpa memperhatikan kondisi di Jombang seperti apa. Dikhawatirkan akan menggangu fokus utama dari Askab PSSI Jombang yaitu pembinaan pesepakbola remaja. Coba kita akan cek kondisi di setiap SSB dulu,” pungkasnya.