JOMBANG, KabarJombang.com – Wanita yang mengalami menopause dini perlu mewaspadai sejumlah komplikasi yang berpotensi terjadi.
Mengutip Cleveland Clinic, menopause dini terjadi pada wanita usia 45 tahun setelah 12 bulan berturut-turut tidak menstruasi.
Apa pun yang merusak indung telur, termasuk kebiasaan merokok, pengobatan kanker, operasi rahim, atau keturunan, bisa menjadi penyebab menopause dini.
Tanda-tanda menopause dini mirip dengan menopause normal, yang terjadi pada wanita usia 50-an tahun ke atas.
Jika Anda didiagnosis mengalami menopause dini, sejak saat itu ovarium berhenti menghasilkan hormone estrogen dan Anda kehilangan kemampuan untuk hamil.
Anda juga berpotensi mengalami sejumlah komplikasi menopause dini yang mengganggu kesehatan Anda.
Apa saja komplikasi menopause dini yang harus diwaspadai para wanita?
Mengutip Medical News Today, menopause dini otomatis akan menghilangkan masas subur seorang wanita.
Selain itu, ada pula komplikasi jangka panjang lainnya terkait dengan menopause dini, yaitu :
- Kehilangan kepadatan tulang
Kurangnya hormon estrogen akan menyebabkan wanita kehilangan komponen untuk menjaga pertumbuhan dan kepadatan tulang.
Itu sebabnya menopause dini membuat penderitanya rentan mengalami osteoporosis, menurunnya massa tulang dan kualitas jaringan tulang.
Anda juga akan berisiko tinggi mengalami patah tulang, meliputi pinggul, pergelangan tangan, dan tulang belakang.
- Peningkatan risiko penyakit kardiovaskular
Menopause dini dapat memperparah kondisi kronis Anda sebelumnya, seperti diabetes, kolesterol tinggi, dan tekanan darah tinggi.
Oleh karena itu, komplikasi menopause dini yang serius termasuk meningkatnya risiko penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung dan stroke.
Merujuk Kementerian Kesehatan RI, hal ini karena hormon estrogen berfungsi sebagai vasodilator, yaitu mempermudah pelebaran pembuluh darah agar aliran darah lebih lancar dan beban kerja jantung sebagai pompa berkurang.
- Inkontinensia urin
Berkurangnya hormon estrogen dalam tubuh wanita menyebabkan terjadinya penipisan jaringan vagina.
Hal ini mengakibatkan komplikasi menopause dini berupa peningkatan risiko inkontinensia urin.
Inkontinensia urin adalah hilangnya kendali dalam mengeluarkan urin, sehingga wanita lansia acap kali ngompol, terutama saat batuk, tertawa, atau mengangkat benda berat.
- Penambahan berat badan
Umum pada wanita mengalami kenaikan berat badan setelah menopause normal. Penambahan berat badan ini juga akan terjadi pada wanita dengan menopause dini.
Komplikasi ini karena metabolisme Anda melambat setelah hormon estrogen tidak diproduksi.
- Kemampuan seksual menurun
Jaringan vagina yang menipis saat menopause bisa menyebabkan pelumasan vagina berkurang.
Akibatnya, fungsi seksual atau hasrat seksual juga akan menurun sebagai komplikasi menopause dini, meski usianya masih produktif.
- Kesehatan mental terganggu
Menopause dini memiliki dampak yang luas terhadap kesehatan psikologis wanita.
Hasil suatu penelitian meyakini bahwa menopause dini dapat berdampak negatif pada kemampuan berpikir,termasuk ingatan visual, dan kefasihan verbal.
Bisa juga meningkatkan risiko seseorang depresi.
Studi lain menunjukkan adanya peningkatan risiko demensia pada mereka yang mengalami kelainan ini.
Sebagian besar ahli akan merekomendasikan terapi hormon sebagai cara mengobati menopause dini yang Anda derita.
Namun, pengobatan ini juga tidak akan mengembalikan ovarium Anda bekerja normal, seperti yang dikutip dari Cleveland Clinic.
Jadi terapi akan terus dilakukan sampai Anda mencapai usia menopause normal.