Perempuan di Jombang Diharapkan Berperan Aktif Pada Pemilu 2024 

Sosialisasi pendidikan pemilih kepada perempuan di Jombang oleh KPU Kabupaten Jombang.(dokumen KPU Jombang)
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com – Tingkatkan pemilih perempuan pada Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 mendatang, KPU Kabupaten Jombang gencar sosialisasi pendidikan pemilih kepada perempuan.

Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Masyarakat (Sosdiklih, Parmas dan SDM) Rika Darmawati mengatakan, pendidikan pemilih akan terus dilakukan meskipun tidak ada tahapan atau dalam masa tahapan Pemilu.

Baca Juga

“Jadi pendidikan pemilih itu berkelanjutan, meskipun tidak ada tahapan, atau dalam masa tahapan kita tetap melakukan sosialisasi pendidikan pemilih. Sehingga target pendidikan kepada perempuan kita lakukan sebagai langkah tahapan,” ucapnya saat dikonfirmasi wartawan pada Sabtu (5/11/2022).

Sosialisasi pendidikan pemilih yang digelar di Restoran Zam-zam pada Jumat (4/11/2022) kemarin tersebut, menargetkan perempuan sebagai sasaran pendidikan. Ini dilakukan sebagai langkah supaya kaum perempuan di Jombang dapat berperan aktif dalam pemilu.

“Jadi pendidikan pemilih terhadap perempuan kita harapkan kedepannya, perempuan di Kabupaten Jombang mampu berperan aktif di dalam pemilihan umum, baik sebagai pemilih, penyelenggara dan juga sebagai peserta pemilu,” ungkapnya.

Tujuan dari sosialisasi pendidikan pemilih terhadap perempuan ini nantinya diharapkan mampu meningkat rasa kepercayaan diri serta menambah wawasan demokrasi.

“Dengan pendidikan pemilih kepada perempuan kita harapkan rasa kepercayaan diri mereka meningkat dengan cara mereka menambah wawasan demokrasi. Terutama juga akan dibukanya rekrutmen badan Ad Hoc, kami berharap mereka ikut berpartisipasi,” jelasnya.

Meskipun, ada sedikit hambatan, namun pihaknya tetap berkeyakinan bahwa pemilih perempuan pada pemilu tahun 2024 khususnya di Jombang akan banyak berperan aktif.

“Meskipun di dalam UU Pemilu Nomor 7 tahun 2017 itu hanya memperhatikan 30 persen perempuan sebagai penyelenggara, namun kita tetap mendukung teman-teman untuk bersemangat,” katanya.

Kemudian, lanjutnya, sebagai pemilih, dari data pemilu pada tahun 2019 lalu, pemilih perempuan memang jumlahnya lebih banyak dari pada pemilih laki-laki.

“Dari itu kami kembali berharap bisa terus berlanjut, dan juga bisa menjadi pemilih yang berdaulat. Mengetahui makna yang dia pilih dan konsekuensi dari apa yang telah dia pilih,” tuturnya.

Dari hasil diskusi, ia mengungkapkan, ternyata banyak dari audiens sosialisasi yang antusias menjadi peserta pemilu sebagai calon anggota legislatif.

“Itu tetap kami dorong kepada teman-teman meningkatkan kapabilitasnya terutama di bidang pendidikan demokrasi dan politik bisa meningkat dengan baik. Untuk sosialisasi yang dilakukan pesertanya berasal dari berbagai organisasi perempuan di Kabupaten Jombang,” pungkasnya.

Untuk diketahui, berdasarkan data yang dilansir KPU Jatim, pada Pemilu 2019 jumlah pemilih perempuan diketahui sebesar 15.686.939 pemilih dari total 30.912.994 pemilih. Hanya selisih 2 persen lebih banyak dibanding pemilih laki-laki. Tingkat partisipasinya pun terbilang tinggi.

Pada Pemilu 2019 tersebut, jika dibandingkan dengan kelompok laki-laki, partisipasi perempuan cenderung mengalami peningkatan pada setiap jenis pemilihan baik pada kontestasi Pilpres maupun Pileg.

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait