JOMBANG, KabarJombang.com – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memilih peringatan Hari Santri Nasional (HSN) dipusatkan di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang untuk mengapresiasi peran Hadrotus Syech KH Hasyim Asy’ari dalam resolusi jihad.
Ketua Umum PBNU, KH Yahya Kholil Tsaquf mengatakan, peringatan hari santri tersebut didasarkan pada resolusi jihad yang mana KH Hasyim Asy’ari telah mengeluarkan fatwa untuk melawan para penjajah yang ada di negara Indonesia.
“Ini kan didasarkan pada resolusi jihad yang jatuh pada 22 Oktober 1945 tetapi sebelumnya yakni 9 September 1945 KH Hasyim Asy’ari sudah mengeluarkan fatwa tentang wajibnya melakukan perlawanan terhadap penjajah,” ujarnya pada Sabtu (22/10/2022).
Dengan dikeluarkannya fatwa untuk melakukan perlawanan terhadap penjajah dari KH Hasyim Asy’ari, sehingga pada 10 September 1945 gema pertempuran para santri di berbagai daerah untuk melawan penjajah di seluruh daerah.
“Sehingga sejak September sudah pecah pertempuran di berbagai daerah, resolusi jihad ini ditujukan kepada pemerintah Indonesia untuk memberikan kewenangan dan pengakuan akan kekuasaan pemerintahan untuk menggerakkan perjuangan Sabilillah,” jelasnya.
Dijelaskan KH Yahya Kholil Tsaquf, adanya resolusi jihad untuk melawan penjajah di negara Indonesia tersebut, tidak luput dari sosok KH Hasyim Asy’ari.
“Semua berawal dari KH Hasyim Asy’ari maka dari itu kita gelar di Tebuireng untuk mengambil barokah dari KH Hasyim Asy’ari,” pungkasnya.