JOMBANG, KabarJombang.com – Peristiwa gesekan antar suporter tim bola voli yang masih pelajar, nampaknya harus bersiap jika namanya masuk permohonan SKCK.
Hal tersebut disampaikan oleh Kapolres Jombang, AKBP Moh Nurhidayat. Pada Peristiwa gesekan kemarin pihaknya juga sudah mendatangi lokasi.
“Ini kan terkait kericuhan adik-adik SMK setelah pertandingan Bola voli Bupati Cup selesai. Menurut saya hal tersebut bisa diantisipasi dalam arti ketika gesekan terjadi, anggota kita juga melakukan pengamanan,” katanya pada Kamis (1/9/2022).
Menurutnya, ketika ia datang ke GOR Merdeka Jombang dimana lokasi terjadinya kerusuhan antar suporter, suasana sudah mulai kondusif.
“Ketika saya datang kesana juga sudah kondusif dan sudah kita tekankan bahwa kejadian ini tidak akan terulang lagi untuk menjaga kondusifitas dari wilayah Jombang,” ucapnya.
Terkait untuk peristiwa setelahnya, pihaknya mengatakan belum menerima ada laporan jatuhnya korban jiwa. Namun, kejadian kemarin yang melibatkan para pelajar bisa menjadikan nama mereka tercatat dalam permohonan SKCK.
“Sampai hari ini memang kami belum menerima laporan adanya korban. Namun bisa jadi atas kejadian kemarin, itu bisa kami catat dalam permohonan SKCK. Dan juga masyarakat, atau para pelaku tindak pidana akan kami cantumkan dalam SKCK dan itu nantinya akan berpengaruh pada apakah itu nantinya digunakan untuk pekerjaan maupun pendidikan,” ungkapnya.
Nurhidayat melanjutkan, atas kerusuhan yang terjadi pasca pertandingan Bola Voli Bupati Cup babak semifinal yang mempertemukan SMK Dwija Bhakti menghadapi SMKN 3 Jombang tersebut, pihaknya sudah memberi arahan kepada para guru.
“Para guru juga sudah saya beri arahan agar tetap mendampingi para siswanya. Hal ini jangan dibiarkan berkembang luas di luar. Saya rasa mereka juga paham dan kami akan lakukan koordinasi juga sudah kita lakukan dengan Pemkab, Dinas, maupun Sekda, ibu bupati juga akan kita koordinasikan,” jelasnya.
Ia juga berharap, kepada seluruh masyarakat, khususnya Kabupaten Jombang agar selalu taat pada hukum. “Kemudian harapan saya, merupakan instruksi dari bapak Kapolda Jawa Timur (Jatim) bahwa masyarakat harus tertib dan taat hukum, tidak melanggar hukum,” singkatnya.(Anggit)