JOMBANG, KabarJombang.com – Dinilai punya keistimewaan khas, Situs Petirtaan Sumberbeji Desa Kesamben, Kecamatan Ngoro, Jombang, masuk dalam tahap penilaian situs peringkat nasional.
Hal tersebut diungkapkan oleh Tim Arkeolog Cagar Budaya (TACB) Nasional, Surya Helmi saat mengunjungi situs Sumberbeji pada Sabtu (13/8/2022) kemarin.
Dalam rekaman wawancara yang didapatkan wartawan pada Selasa (16/8/2022), Surya mengatakan, memang situs Petirtaan Sumberbeji diusulkan menjadi situs nasional.
“Jadi ini sedang diuji, karena Situs Petirtaan Sumberbeji ini sedang diusulkan menjadi situs nasional. Kita juga sudah melakukan koordinasi, jadi ada beberapa hal yang nanti akan di klarifikasi terkait kondisi dari situs ini,” ucapnya.
Kunjungan yang dilakukan TACB Nasional beberapa hari lalu ke situs Sumberbeji ini untuk meninjau seberapa layak situs petirtaan ini dimasukkan ke dalam peringkat nasional.
“Beberapa proses klarifikasi sudah dilakukan, seperti dokumen yang nantinya akan diusulkan. Itu mencakup luas area situs, struktur bangunan serta temuan beberapa objek,” ulasnya.
Hal itu dilakukan, guna menemukan keistimewaan yang terdapat di Situs Petirtaan Sumberbeji ini.
“Hingga nanti akan ditemukan, apa saja keistimewaan yang ada di situs petirtaan Sumberbeji ini. Sehingga bisa diangkat ke peringkat nasional,” katanya.
Ia melanjutkan, dalam rekaman wawancara tersebut, bahwa situs petirtaan Sumberbeji ini memiliki khas yang tidak dimiliki oleh situs lainnya.
“Dari temuan situs ini, nilai khas yang kita temukan selain ditemukannya arca Garuda yang tidak ditemukan di situs lain, sepertinya di setiap lapisan bata ini ditemukan saluran-saluran yang memang menarik untuk sebuah situs,” jelasnya.
Surya melanjutkan, orang dulu memang sepertinya sudah sangat visioner dalam membangun sebuah struktur bangunan dan memikirkan apa yang belum ada waktu itu.
“Karena memang, orang zaman dulu sudah memikirkan bagaimana jalur-jalur air juga. Untuk sementara yang kami lihat keistimewaannya itu. Belum ditemukan di tempat lain, meskipun kekhasan situs di tempat lain juga banyak,” ujarnya.
Meskipun begitu, ia berpesan agar lingkungan sekitar situs juga harus dijaga dan dirawat. Tujuannya, agar tidak merusak struktur bangunan yang ada.
“Namun, khusus untuk petirtaan ini memang sangat khas dan belum kita tempatkan di peringkat nasional. Tempo hari juga sudah kita sidangkan. Namun, untuk lokasinya sudah ada beberapa kerusakan. Jadi kami usulkan, jika sekitar situs dibersihkan maka bisa kita masukkan di peringkat nasional,” ungkapnya.
Nantinya jika sudah masuk ke peringkat nasional. lingkungan sekitar juga harus dikelola dan ditata dengan baik, jangan sampai ada kerusakan. Lebih lanjut, untuk penetapan situs Petirtaan Sumberbeji menjadi situs peringkat nasional ini nantinya masih harus menunggu.
“Setelah peninjauan, nanti akan ada sidang yang akan digelar pada tanggal 8 bulan September bulan depan. Karena memang setiap bulan kami rapat yah. Jadi kami sidangkan dahulu bersama tim. Untuk tim itu ada 13 orang,” tukasnya.
Sementara itu, Syarif Hidayatullah Penggiat Budaya Situs Sumberbeji saat dikonfirmasi terpisah, juga menyebut, bahwa sudah ada paguyuban yang memang akan berfokus menjaga situs Petirtaan Sumberbeji ini.
“Awalnya paguyuban kami ini memang ingin punya satu kegiatan khusus. Terlebih, paguyuban ini juga baru jadi, memang harus ada satu kegiatan yang dilakukan secara rutin.
Karena paguyuban kami ini masih baru, jadi kami terus belajar. Sehingga kedepan kalau sudah berkembang, jadi lebih bisa mengatur lebih baik lagi,” katanya saat dihubungi.(Anggit)