DIWEK, KabarJombang.com – Asal-usul nama desa Balongbiru di kecamatan Diwek Kabupaten Jombang rupanya tidak luput dari kisah dua saudara seperguruan yang masih terikat hubungan sepupu, yaitu Kebokicak dan Surontanu.
Hingga pada suatu hari, terjadi serangan wabah pageblug yang tidak bisa di sembuhkan di wilayah Majapahit sebelah barat, khususnya sekitar padepokan, sehingga kondisi sebelah barat wilayah kotaraja Majapahit semakin menyiutkan nyali.
Menyikapi wabah pageblug tersebut, akhirnya Ki Ageng guru dari dua bersaudara tersebut mendapatkan petunjuk gaib dari Tuhan, bahwa wabah pageblug itu hanya dapat dilawan dengan banteng tracak kencana perantaraan hewan milik Surontanu.
Hewan yang dapat bicara layaknya manusia itu harus disembelih, karena dalam pandangan mata batin Ki Ageng Sapayana, banteng itu telah disusupi dua siluman buaya. Surontanu yang merasa tersudut atas keputusan sang maha Guru itu segera mengambil langkah seribu. Iapun melarikan diri ke utara dari kejaran kakak seperguruannya Kebokicak.
Namun pada saat Surontanu merasa kelelahan, ia menemukan sebuah kolam air atau balong yang airnya berwarna biru. Surontanu pun berkata kepada banteng tracak kencananya, “Wahai sahabatku Banteng Tracak Kencana, di depan kita ada kolam air yang sangat jernih, sehingga airnya seperti berwarna biru. Maka jadilah kamu saksi, kelak tempat ini aku namakan Balongbiru. Karena terdapat kolam air yang berwarna biru.”
Sumber : Buku Antologi Legenda Jombang, sisi Melik 01. yang ditulis oleh Dian Sukarno.