BANDAR KEDUNGMULYO, KabarJombang.com – Menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha, yang identik dengan penyembelihan hewan kurban. Takmir Musala Al Zahid Dusun Kemendung, Desa Mojokambang, Kecamatan Bandarkedungmulyo, Jombang, menggelar sinau bareng penyembelihan hewan kurban.
Sekitar 50 orang antusias mengikuti sinau bareng pada Selasa (21/6/2022) malam. Sementara pematerinya adalah tim dari Juleha (Juru Sembelih Halal) Jombang.
Ada tiga materi dasar yang disampaikan Juleha. Pertama teknik penyembelihan, kedua teknik handling atau merobohkan hewan, serta teknik asah. Mulai awal hingga akhir, seluruh peserta menyimak dengan seksama seluruh materi yang disampaikan.
Bukan hanya teori. Para peserta yang merupakan takmir masjid/musala yang ada di Kecamatan Bandarkedungmulyo ini, juga melakukan praktik. Mulai praktik tali temali, merobohkan hewan, hingga mengasah pisau. Sedangkan praktik penyembelihan menggunakan alat peraga berupa boneka sapi.
Materi penyembelihan disampaikan Azhar atau Bang Azh (34). Pria berambut gondrong ini menerangkan secara detail. Diawali dengan perlengkapan yang dibutuhkan saat menyembelih, pisau yang layak digunakan, hingga urat di leher hewan yang wajib terputus saat penyembelihan.
Materi yang disampaikan senior Juleha Jombang ini cukup menarik. Karena Bang Azh juga menampilkan video tentang penyembelihan. Semisal ada video yang menayangkan kesalahan-kesalahan saat penyembelihan. Sehingga berdampak fatal. Hewan kurban akhirnya stres dan mengamuk.
Ada juga seorang penyembelih yang terjungkal saat melakukan pemotongan hewan. Sehingga hewan yang hendak disembelih itu masih segar bugar.
“Jangan sampai kita mengulang kesalahan-kesalahan seperti yang ditayangkan dalam video tadi,” kata Bang Azh.
Bang Azh berpesan, agar hewan yang hendak disembelih diperlakukan secara ihsan. Semisal, tidak memperlihatkan hewan yang disembelih di hadapan hewan lain yang masih hidup. Oleh sebab itu, harus memilih lokasi yang luas. Kemudian diberi sekat, untuk memisahkan lokasi penyembelihan dengan hewan lainnya.
Pemateri lainnya Cholis Rahmat Basuki (42), mengupas tentang cara merobohkan hewan kurban dan seputar pisau serta pengasahannya. Cholis juga menunjukkan tali yang layak digunakan untuk merobohkan hewan. Yakni yang berbahan nilon. Ketika peserta sudah paham, mereka diminta melakukan praktik.
Satu peserta maju ke depan. Pemateri memandu melilitkan tali di tubuh boneka yang dijadi alat peraga. Ketika sudah siap, peserta yang praktik itu menarik tali tersebut.
“Nah, seperti itu sudah benar. Jadi tidak perlu menggunakan batang bambu untuk menjepit kaki hewan kurban. Itu justru menyiksa,” kata Cholis.
Hal senada juga diungkapkan Irfan, mentor Juleha Jombang. Namun dalam kesempatan itu, Irfan lebih banyak mengenalkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan Juleha. Menurutnya, sudah satu bulan lebih Juleha melakukan ‘road show’ dari kecamatan satu ke kecamatan lain di Kabupaten Jombang.
Tujuannya, memberikan edukasi secara gratis kepada takmir/masjid tentang tata cara penyembelihan hewan kurban yang benar. Karena ada sejumlah hal penting yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan penyembelihan hewan sesuai syariat.
“Yaitu perlakuan yang baik atau ihsan pada hewan. Perlakuan yang ihsan menjadikan penyembelihan berjalan baik dan diperoleh daging sembelihan yang halal dan juga thayyib,” ujar Irfan.
Sementara itu, Ketua Takmir Musala Al Zahid Kemendung, Kusni mengucapkan terima kasih kepada tim Juleha Jombang yang memberikan edukasi secara gratis tersebut.
Ia menjelaskan bahwa peserta yang hadir sekitar 50 orang. Selain dari musala setempat, mereka adalah takmir masjid/musala dari tetangga desa.
“Banyak pengetahuan baru yang kami dapatkan dari sinau bareng ini. Kami sampaikan terima kasih kepada Juleha Jombang yang telah melakukan edukasi dalam sinau bareng. Kami juga terima kasih kepada teman-teman panitia serta seluruh undangan yang hadir,” pungkas Kusni.