JOMBANG, KabarJombang.com – Meski korban keracunan massal warga Dusun Garu, Desa Podoroto, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang yang dirawat di Puskesmas telah diperbolehkan pulang, masih terdapat sejumlah pasien lain yang masih jalani rawat inap di beberapa rumah sakit terdekat.
Diungkapkan oleh Kapolsek Kesamben, AKP Ahmad, berdasarkan data update yang diperoleh dari kondisi korban keracunan, lima orang masih jalani rawat inap.
“9 orang awal masuk ke PKM Kesamben sudah pulang semua, 3 orang di RS Sakinah masih rawat inap kondisi membaik, 1 orang di RS Rekso Waluyo masih rawat inap kondisi membaik, 1 orang di RS Gedeg masih rawat inap kondisi membaik,” ungkapnya pada Selasa (17/5/2022).
Senada dengan hal tersebut, Kepala Dusun Garu, Mustain menerangkan jika warga korban keracunan massal pada Puskesmas Kesamben dinyatakan sehat dan dapat pulang kerumah masing-masing.
“Yang dirawat di Puskesmas sudah bisa pulang semua, kalau yang di rumah sakit saya belum pantau lagi,” ujarnya.
Disinggung soal biaya perawatan, berdasarkan keterangan Mustain jika pihak korban sendiri yang harus menanggung. Namun demikian pihak tuan rumah tempat yasinan pada Rabu (11/5/2022) lalu telah berkeliling kepada setiap korban keracunan untuk meminta maaf.
“Ada sekitar 20 an orang waktu rawat jalan di puskesmas itu gratis. Untuk yang lainnya belum tahu pasti hanya saja saat itu saya lakukan koordinasi meminta kepada pihak terkait dari kepolisian dan puskesmas untuk ada kebijakan perawatan,” ungkapnya.
“Hari Sabtu (14/5/2022) yang bersangkutan sudah berkunjung ke rumah-rumah yang terdampak, minta maaf kepada keluarga yang kena, keliling dan di puskesmas juga didatangi,” tambahnya.
Menurut warga setempat lainnya dengan isial UB bahwa biaya perawatan menjadi tanggung jawab korban dengan BPJS, dan saat ini warga menganggap sebagai musibah.
“Perawatan pakai BPJS, prosesnya sampai mana belum tahu. Tapi warga damai-damai saja, menganggap sebagai musibah,” pungkasnya.
Seperti diketahui awal kejadian keracunan massal pada puluhan warga terjadi usai mendapat hidangan yasinan salah satu rumah setempat pada Rabu (11/5/2022). Setelah hidangan dimakan, warga mengeluh gejala keracunan hingga dilakukan perawatan di sejumlah faskes yang ada.