JOMBANG, KabarJombang.com – Kelangkaan minyak goreng curah di pasaran, nampaknya dimanfaatkan oleh para pedagang untuk mengeruk banyak pendapatan, dengan cara mensyaratkan konsumen harus membeli produk lain untuk memperoleh minyak goreng curah tersebut (Sistem Bundling).
Hal tersebut terjadi di salah satu toko yang berada di Desa Kaliwungu, Jombang, tepatnya di selatan perempatan Stasiun Jombang.
Berdasarkan hasil penelusuran media ini yang ditayangkan secara live melalui medsos, salah seorang pembeli asal Kecamatan Diwek menjelaskan, bahwa untuk mendapatkan minyak goreng curah di toko tersebut, pembeli harus membeli produk lain seperti kopi maupun tepung.
“ya penjuale mau ngomong karo kopi, ya. Ambek tepung (ya penjualnya tadi bilang sama kopi, ya. sama tepung). (beli minyak aja) gak boleh,” ungkap pembeli tersebut.
Berdasarkan pantauan dari media ini, memang tampak antrian panjang yang cukup panjang yang memperlihatkan warga sedang mengantri untuk mendapatkan minyak goreng curah.
Di tempat tersebut, harga minyak goreng curah dijual dengan harga 15.500 per kilogramnya.
Pemilik toko, Chandra Iwanto menampik jika untuk mendapatkan minyak goreng di tokonya, harus membeli produk lain (bundling)
“tidak ada syarat, itu kita lakukan untuk membedakan mana penjual yang asli. Karena kemarin ada yang beli berjirigen-jirigen langsung dibawa mobil. Saya curiga ditimbun. Setelah digandengi kopi sekali datang, selanjutnya tidak datang,” jawabnya saat dihubungi melalui WhatsApp.
Selain itu, untuk mendapatkan minyak goreng curah di toko tersebut, pembeli juga disyaratkan untuk membawa KTP.