MOJOAGUNG, KabarJombang.com – Perayaan tahun baru Imlek jatuh pada, Selasa (1/2/2022) mendatang. Sebelum perayaan, terdapat sejumlah tradisi di beberapa Klenteng sebagai tanda persiapan dalam menyambut tahun baru bagi orang Tionghoa tersebut.
Salah satunya seperti di Klenteng Boo Hway Bio yang bertempat di Desa Kademangan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang. Di Klenteng yang berdiri sejak tahun 1928 silam ini, terdapat beberapa orang yang sedang melakukan kerja bakti.
Bersih-bersih Klenteng dan mencuci patung
Kebersihan menjadi salah satu keharusan di tempat ini, guna membuat ummat nyaman dan segan ketika melaksanakan ibadah dan perayaan di tahun baru Imlek. Kerja bakti membersihkan Klenteng ini dilakukan oleh beberapa petugas, juga dengan mencuci sejumlah patung dewa.
Ketua Klenteng Boo Hway Bio, Wijaya Kurniawan mengatakan, persiapan kebersihan klenteng tersebut di antaranya yakni membersihkan ruangan, patung, dan mengganti hiasan yang telah usang serta fasilitas sarana dan prasarana ibadah untuk perayaan Imlek.
“Iya benar, kegiatan pada hari ini adalah membersihkan seluruh ruangan klenteng dan memandikan rupang dari dewa-dewi. Maksud dan tujuannya ya agar semuanya bersih dan nyaman begitu saja,” ujarnya kepada KabarJombang.com, Rabu (26/1/2022).
Usai dibersihkan, sejumlah patung-patung yang ada di Klenteng tersebut ditata dengan rapi. Sedikitnya terdapat 30 an patung dari ukuran kecil hingga besar, yang dicuci dengan air tertabur bunga.
“Ada sekitar kurang lebih 30 an ya kalau tidak salah. Ya ada Hio lo, Eyang Djugo, dan patung lainnya yang dicuci pada hari ini. Setelah itu ruangan induk klenteng sudah dibersihkan, maka dilanjutkan dengan penataan barang-barang dengan rapi,” jelasnya saat ditemui.
Berkumpul bersama keluarga
Menurut Wijaya juga mengatakan, jika berkumpul dengan teman dan keluarga merupakan salah satu kegiatan yang tak jarang dilakukan oleh warga Tionghoa ketika mendekati hingga hari perayaan Imlek berlangsung.
“Sebenarnya ya kumpul-kumpul biasa bersama keluarga atau teman-teman nya gitu. Ini juga merupakan tradisi di perayaan tahun baru Imlek, tapi kalau pas hari perayaan untuk di Klenteng sendiri kami imbau untuk menerapkan protokol kesehatan. Karena situasinya masih pandemi Covid-19,” katanya.
Tradisi ini sangat penting sehingga perjalanan saat Tahun Baru Imlek setiap tahun disebut-sebut sebagai ‘migrasi manusia terbesar di dunia’. Karena kondisinya masih pandemi Covid-19, perkumpulan dan perayaan di Klenteng diimbau untuk mematuhi aturan Prokes dengan ketat.
Menyiapkan dekorasi dan hiasan berwarna merah
Perayaan tahun baru Imlek tidak lepas dengan sejumlah hiasan atau dekorasi. Karena hiasan dengan lampu lampion dan dekorasi lainnya yang berwarna merah, sudah menjadi tradisi untuk mempercantik perayaan hari Imlek.
Kata Wijaya, selama perayaan Imlek, masyarakat di Klenteng selalu dihiasi dengan pernak-pernik tradisional, seperti lampion, dan warna dari hiasan tersebut berwarna merah. Tak hanya itu, sementara juga para warga Tionghoa akan mengenakan busana tradisional.
“Benar, memang perayaan Imlek identik juga dengan beberapa hiasan yang berwarna merah. Karena ya sudah biasa, setiap Imlek begitu. Karena juga merah melambangkan arti keberanian,” tutur pria berusia 37 tahun ini.
Tradisi lain yang dikenal luas masyarakat saat Imlek adalah tradisi membagikan angpao (amplop kecil berisi uang) dan warnanya juga berwarna merah.
Sementara itu pihaknya berupaya agar perayaan hari tahun baru Imlek 2022, akan berjalan dengan aman dan lancar. Selain ia juga berharap agar pandemi Covid-19 segera usai dan kehidupan akan kembali secara normal.
“Harapan kami perayaan Imlek nanti aman dan lancar, untuk ibadahnya warga akan bergantian melakukan ibadah di klenteng ini. Protokol kesehatan juga merupakan syarat yang harus dipatuhi, dan kami berharap wabah pandemi ini akan segera berakhir. Maka dari itu kami di Klenteng Boo Hway Bio ini tidak jarang melaksanakan vaksinasi dan memberikan bantuan terhadap warga yang sudah vaksin,” imbuhnya memungkasi.