JOMBANG, KabarJombang.com – Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Jombang, akan melaksanakan Konferensi pada tanggal 14-15 Januari 2022.
Event dua tahunan tersebut diikuti oleh seluruh Pimpinan Ranting (PR), Pimpinan Komisariat (PK), hingga Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU-IPPNU se-Kabupaten Jombang.
Di antara agenda Konferensi Cabang, yakni memilih kader terbaik sebagai Ketua PC IPNU – IPPNU Kabupaten Jombang untuk 2 tahun ke depan.
Namun, menjelang pelaksanaan konferensi cabang, kader IPNU Jombang mengaku resah.
Salah satu hal yang ditakutkan terkait dengan digelarnya kontestasi tersebut adalah intervensi dari pihak eksternal, terutama partai politik.
Kegalauan para kader karena merasakan adanya intervensi pihak luar itu, seperti disampaikan Ahmad, wakil ketua IPNU Ranting Catak Gayam, Kecamatan Mojowarno.
Dia berharap, proses konferensi cabang IPNU – IPPNU Jombang bisa berjalan sehat dan tidak diintervensi oleh pihak-pihak luar.
“Konferensi adalah ajang untuk belajar dan bersilaturahmi bagi para kader. Jadi saya berharap agar pihak eksternal di luar IPNU – IPPNU apalagi partai politik, untuk tidak ikut campur dengan melakukan intervensi kepada kader IPNU – IPPNU,” katanya pada, Selasa (11/1/2022).
Menurut Ahmad, sinyalemen adanya intervensi pihak luar untuk mempengaruhi peserta dan situasi konferensi, sangat terasa dan terungkap dari peredaran meme atau poster di media sosial.
Beberapa hari terakhir, beredar meme yang memuat sindiran atau keresahan kader karena merasakan adanya upaya intervensi dari pihak luar.
Ahmad mengatakan, untuk menentukan siapa yang pantas dipilih sebagai ketua PC IPNU – IPPNU, para kader pastinya sudah memiliki alasan dan kriteria sendiri.
Atas dasar itu, dia meminta pihak-pihak yang tidak memiliki keterkaitan langsung dengan organisasi, menghentikan upayanya untuk mempengaruhi proses konferensi.
“Soal siapa yang pantas jadi ketua PC, kader-kader IPNU – IPPNU Jombang pastinya sudah memiliki kriteria tersendiri untuk menentukan siapa yang pantas memimpin IPNU – IPPNU Jombang untuk 2 tahun ke depan,” ujar Ahmad.
Ahmad juga mengajak agar kader IPNU -IPPNU di daerah lainnya tidak terpengaruh jika ada pihak lain yg melakukan intervensi untuk mengarahkan kepada salah satu calon.
“Jombang merupakan tanah maqbaroh para muassis baik IPNU – IPPNU maupun NU dimana beliau beliau dimakamkan. Malulah kita kalau tidak bisa menjaga idealisme sebagai pelajar,” tandas Ahmad.