DIWEK, KabarJombang.com – Hari pertama dibukanya makam Gus Dur di Jombang, sudah ramai dikunjungi ratusan peziarah dari luar Jawa Timur.
Antara lain rombongan dari Kabupaten Indramayu dan Jepara melakukan ziarah makam Gus Dur di kawasan pondok pesantren Tebuireng Jombang.
Terpantau ketika bus sudah terparkir, para rombongan bergegas menuju ke area makam untuk berziarah. Sebelum itu mereka mencuci tangan, cek suhu badan, menunjukkan kartu vaksin, dan mengisi buka tamu.
Pengasuh Pesantren Putri Tebuireng, KH Fahmi Amrullah Hadzik mengatakan pada pembukaan makam Gus Dur, pihaknya menyambut rombongan pertama kali dari Indramayu dan mempersilahkan ketua rombongan untuk tabur bunga di area makam.
“Setiap hari kita buka mulai jam 8.00 WIB sampai jam 11.30 WIB, kita buka mulai hari Sabtu sampai dengan Kamis. Untuk hari Jumat kita tutup total, karena santri ada kegiatan di pondok. Kita buka ini karena santri berada di sekolah,” ungkap Gus Fahmi.
Diaturnya waktu tersebut dalam uji coba pada bulan November sampai Desember bergantian dengan para santri. Dimana pagi hari melakukan kegiatan sekolah dan siang hari santri akan kembali ke pondok.
“Tentu kita akan evaluasi kedepannya, kalau nanti memang aman dan tidak ada santri tertular atau sakit begitupun peziarah mentaati protokol Kesehatan ada kemungkinan akan kita tambah jamnya,” ujarnya.
Selain itu salah satu peziarah dari Jepara, Nur Amin menuturkan membawa rombongan sebanyak 45 orang menggunakan satu buah bus untuk berziarah, diketahuinya dibukanya makam Gus Dur mulai hari ini berawal dari media.
“Sebelum pandemi sudah berulang kali kemari, kebetulan ada informasi melalui media dan ada informasi di handphone akhirnya kemari,” jelasnya.
Sebelum Berjualan, PKL Makam Gus Dur Awali dengan Ziarah
Antusias tak hanya dirasakan oleh para pengunjung, melainkan juga para pedagang kaki lima (PKL) area Pondok Pesantren.
Salah seorang PKL makam Gus Dur, Ipung mengaku sangat senang dibukanya makam Gus Dur karena hal ini telah ditunggu-tunggu sejak lama.
“Selama pandemi kami tidak ada pemasukan sama sekali tapi biaya lapak tetap rutin, Alhamdulillah saat ini bisa berjualan lagi dengan dibukanya kawasan Gus Dur oleh para pengurus pondok pesantren,” tuturnya.
Para PKL juga berharap agar kedepan waktu operasional ziarah dapat ditambah atau diperpanjang kembali supaya para pedagang dapat membuka lapak dengan relatif waktu yang lebih lama.
“Sebelumnya terkait pembukaan Makam Gus Dur ini kami diundang oleh panitia Hari Santri untuk sosialisasi terkait pembuakan beserta aturan-aturannya. Tentunya berbeda dengan sebelum pandemi yang 24 jam dan tanpa ada batasan-batasan,” kata Ipung memungkasi.