JOMBANG, KabarJombang.com – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) serentak di Kabupaten Jombang dilaksanakan pada Senin (13/9/2021). Antusias siswa sangat tinggi, terlebih siswa baru yang merasakan PTM pertama kalinya.
Seperti yang terlihat di SMPN 1 Jombang, terpantau setiap ruang kelas VII hampir tidak ada yang siswa yang absen alias masuk semua. PTM dilakukan secara shift yakni berganti dengan kapasitas 50 persen.
Kepala Sekolah SMPN 1 Jombang, Alim melalui Waka Sarpras dan Humas, Fathur Rohman mengatakan siswa melakukan PTM dengan sangat antusias. Skema yang digunakan yakni shift pagi dan siang. Shift pagi dilakukan siswa bernomor absen 1 sampai 16, sedangkan nomor absen 17 sampai 32 shift siang.
“Siswa pukul 06.30 sudah disekolah supaya penerapan protokol kesehatan terlaksana dengan baik mulai mencuci tangan, cek suhu tubuh, dan memakai masker,” tuturnya kepada kabarjombang.com.
Pihak sekolah menambah jika prosentase orang tua mengizinkan PTM tahun ini dengan tahun lalu lebih ada peningkatan persetujuan tahun ini. Sebab pengamatan pihak sekolah hari pertama masuk semua kelas hampir terisi penuh sebanyak 16 siswa.
“Kalau tahun kemarin sekitar 80 persen orang tua mengizinkan, kalau tahun ini saya rasa ada peningkatan karena hampir setiap kelas penuh. Untuk prosentasenya berapa ini saya belum mengetahui pasti,” ungkapanya.
*Siswa Baru Menggunakan Seragam Beragam*
Memasuki hari pertama PTM, siswa baru di SMP 1 Jombang terpantau mengenakan seragam yang berbeda-beda. Siswa menggunakan seragam SD yakni merah putih lebih mendominasi, kemudian ada yang memakai pakaian bebas rapi dan ada juga menggunakan seragam SMP.
“Mengenai seragam sesuai dengan kebijakan Disdikbud Jombang, boleh menggunakan seragam SD/MI. Ada beberapa orang tua yang mengatakan tidak muat seragamnya sehingga boleh menggunakan pakaian bebas rapi. dan ada yang memakai seragam SMP biru putih,” jelasnya.
Fathur Rohman menjelaskan jika siswa baru yang mengenakan seragam biru putih/seragam SMP bukan atas paksaan dari pihak sekolah melainkan seragam yang dibeli orang tua sendiri di toko dan ada juga dari siswa yang memiliki kakak.
“Lebih rinci terkait seragam sekolah kami sebagai pelaksana menunggu kebijakan pemerintah daerah atau dinas terkait,” imbuhnya.
Pihaknya berharap agar tatap muka siswa di Jombang bertemu dengan guru bisa terlaksana seratus persen, supaya proses pembelajaran dapat berjalan dengan normal dan efektif.