“Kabarnya itu kemungkinan makam Gus Dur akan dibuka kembali, namun masih belum diketahui kapan waktunya. Kemungkinan katanya setelah beberapa wilayah Jawa Timur sudah melakukan vaksinasi covid-19 hingga dosis 3,” kata salah seorang warga yang tinggal dekat kawasan makam Gus Dur, Nasihatut Diniyah (30) Jumat (10/9/2021).
Indikasi dibukanya kawasan tempat ziarah makam Gus Dur di Tebuireng, Jombang, menurut perempuan yang juga sebagai staf kesiswaan di Madrasah Aliyah Tebuireng itu menyampaikan sejak bulan September ini sudah seringkali melihat para petugas kebersihan melakukan bersih-bersih di kawasan terminal makam Gus Dur.
“Di kawasan terminal itu sudah ada petugas yang melakukan bersih-bersih gitu, dan juga para santri maupun pelajar di pondok pesantren Tebuireng ini selalu diadakan terus vaksinasi covid-19. Mungkin sebagai persiapan dibukanya, untuk selebihnya saya masih belum tahu juga,” ungkap Nasihatun.
Hal senada dengan yang disampaikan oleh salah seorang petugas piket kebersihan kawasan museum di kawasan makam Gus Dur, Rahmat Abim. Bahwa petugas kebersihan sudah diimbau untuk terus melaksanakan bersih-bersih di kawasan setempat.
“Kalau soal museum masih dalam pembenahan dan pengoleksian, kalau untuk di kawasan terminal sudah dilakukan bersih-bersih. Salah satunya seperti membersihkan kebun, juga seluruh di kawasan terminal ini sudah terus dibersihkan,” ungkapnya.
Dari dimulainya kebersihan di kawasan setempat itu, menurutnya juga menuturkan bahwa kawasan dan makam Gus Dur dimungkinkan akan dibuka kembali. Namun ia masih belum mengetahui informasi jelasnya dari pimpinan di tiap pondok di pesantren Tebuireng tersebut.
“Katanya kalau sudah dirasa normal, kawasan dan tempat ziarah makam Gus Dur ini akan segera dibuka. Tapi informasi jelasnya masih belum diketahui juga,” tuturnya sembari memungkasi.
Sementara dikutip dari NU Online, pengasuh pondok pesantren Tebuireng putri, KH Fahmi Amrullah Hadzik mengatakan bahwa menyoal dibukanya kembali makam Gus Dur masih dalam tahap konsep pembahasan.
“Pembukaan makam Gus Dur baru dalam taraf pembahasan. Belum ada keputusan. Mohon maaf untuk sementara kami belum ketemu lagi untuk membahas ini,” tuturnya.
Gus Fahmi menyampaikan bahwa konsep yang dibahas menyoal tempat ziarah yang dimaksud masih satu konsep buka dan tutup.
Hal itu disampaikan karena banyak pedagang di kawasan sekitar makam yang mengalami kesulitan ekonominya selama ditutupnya makam. Maka itu, peziarah makam tetap bisa dilakukan oleh peziarah. Namun hanya saja tempatnya berada di sisi selatan makam Gus Dur yang dibatasi tembok tinggi pondok.
“Saat ini masih dimusyawarahkan untuk uji coba dengan konsep buka tutup dulu, ya seperti kloter-kloter gitu nanti konsepnya,” terangnya.
Diketahui bahwa penutupan makam Gus Dur tersebut sudah lebih satu tahun, tepatnya penutupan makam tersebut dimulai sejak bulan Maret 2020. Sementara berdasarkan pantauan KabarJombang.com di lokasi makam setempat, makam masih tertutup dan pedagang setempat masih sebagian lapaknya yang terbuka.