JOMBANG, KabarJombang.com – Rumah sehat isolasi terpusat atau isoter di Kabupaten Jombang dinilai pasien covid-19 yang menjalani isolasi, jauh dari kata predikat sebagai tempat bersih, layak, dan nyaman.
Salah satunya di sekolah menengah pertama negeri di tengah Jombang Kota. Menurut salah seorang pasien covid-19 yang menjalani isolasi terpusat berinisial, SN. Ia menuturkan kemungkinan untuk tertular kembali varian baru, bagi yang sudah mau sehat cukup besar.
Karena, secara psikologis pasien yang “dipaksa” untuk menjalani isolasi terpusat di rumah sehat isoter, merasa terhukum dan dapat menurunkan imunitas.
“Ini karena bagi kami (pasien covid-19) ruang isoter jauh dari predikat rumah sehat yang bersih. Tidak ada tenaga kebersihan di lokasi,” tutur SN.
Ia mengatakan, tidak adanya petugas kebersihan di rumah sehat isoter Jombang, mengakibatkan banyak ruangan kotor dan tak terkesan tak terawat.
“Contohnya ruang mushola kotor sekali dengan debu sehingga berpotensi menjadi sarang penyakit. Pertama kali masuk ruangan, sangat kotor. Sudah meminta via grup yang ada semua nakes dan pak camat agar ruang dibersihkan, hingga hari ke 4 isoter tidak ada tindakan apapun, dan pasien disuruh bersihkan sendiri,” imbuhnya.
Tak hanya itu saja, mirisnya kamar mandi di rumah sehat isoter Jombang tidak ada lampu dan banyak yang tidak ada kunci kamar mandi. Begitupun dengan tempat tidur sangat tipis dan sempit sehingga tidak nyaman untuk dibuat tidur.
“Disana tidak terdapat fasilitas lemari untuk menyimpan barang, ruang dengan jendela kaca bening yajg tidak tinggi membuat tidak nyaman untuk privasi bagi pasien isoter wanita,” kata SN menjelaskan.
Selain itu proses penjemputan dari isoman di rumah ke tempat rumah sehat isoter Jombang oleh petugas tidak ada sosialisasi terlebih dahulu, dan terkesan mendadak.
“Kami diberi waktu 30 menit sampai 1 jam saja untuk persiapan,” tandas dia.
Menurutnya manajemen petugas yang ada di rumah sehat isolasi terpusat Jombang, juga dinilai kurang baik.
“Manajemen panitia yang kurang baik dan komunikasi yang kurang, misalnya penyediaan logistik terkadang terlambat dan kurang. Sehingga ada pasien yang mendapatkan jatah makan siangnya hampir maghrib. Salah satu galon air minum juga sudah dua hari kosong. Di hari jumat malam, terdapat pasien dengan saturasi rendah yang butuh oksigen, sedangkan stok oksigen habis,” tutur SN memungkasi.
-
28 Juli 2021, 16:45
Tak Ada Anggaran, Rumah Sehat di Jombang Modal dari Patungan Kades Rp 2 Juta
-
27 Agustus 2021, 17:32
Rumah Sehat Jombang, Upah Petugas Jaga dari Kantong Pribadi Kades