MOJOWARNO, KabarJombang.com – Sebagian petugas penjaga rumah sehat isolasi terpusat (isoter) di Jombang mengeluh. Pasalnya diakibatkan karena tidak ada penjelasan yang jelas terkait pencairan insentif selama bertugas. Salah satunya seperti yang dialami petugas penjaga Isoter di Kecamatan Mojowarno, Jombang.
Kepada KabarJombang.com, pria yang usianya tak lagi muda itu menjelaskan jika insentif selama bertugas di isoter rumah sehat Jmbang, akan dibayar satu bulan sekali. Nahas di bulan September dirinya mengaku jika tidak menerima insentif dan laporan dengan jelas.
“Sebelum menjaga itu kami sudah menyepakati untuk gajinya itu akan dibayar satu bulan sekali. Bayarannya itu per kelompok, kalau kelompok saya dalam satu bulan sepakat akan dapat Rp 9,6 juta. Itu kami terima di bulan Agustus, pas di bulan September ini stop atau gimana saya tidak tahu,” ujar salah satu petugas Isoter di Mojowarno Jombang yang enggan disebut namanya, kepada KabarJombang.com, Kamis (14/10/2021).
Setelah itu, dirinya sempat menduga jika di isoter rumah sehat yang selama ini menjadi tugasnya untuk menjaga mengalami permasalahan. Sehingga dirinya berinsiatif sendiri semenjak memasuki bulan Oktober untuk berhenti.
“Setelah tahu tidak dibayar, lama kelamaan saya dapat kabar juga kalau Isoter ini ada masalah. Ya kemudian saya berhenti sendiri, untuk memilih tidak akan jaga lagi di Isoter,” tuturnya sembari menegaskan.
Padahal menurutnya, insentif tersebut sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Sehingga dirinya merasa bingung mau laporan kemana soal berhentinya pemberian insentif kepada petugas yang selama ini menurutnya menjalani tugas di isoter rumah sehat setempat.
“Kalau saya hampir setiap hari menjaga mas, kalau absen pagi tapi sorenya saya tetap ke lokasi. Karena bagi saya itu tanggung jawab, tapi mengapa akhirnya kok sampai begini. Sampai saya tidak tahu intensifnya itu dibuat apa, dan saya harus laporan ke siapa,” ungkap dia.
Sementara itu pihaknya berupaya, agar ditindaklanjuti. Dikarenakan ditakutkan ada penyelewengan anggaran isoter rumah sehat yang diselewengkan juga.
“Ya kalau harapan, harapannya supaya kami ini dapat insentif itu mas. Bagaimana tidak kan kami butuh, ya ditindaklanjuti gitu,” imbuhnya memungkasi.
Terpisah, Kasatreskrim Polres Jombang, AKP Teguh Setiawan mengungkapkan jika telah memberikan surat panggilan untuk diklarifikasi dan pendampingan penggunaan dana isoter rumah sehat.
“Hanya sample, untuk klarifikasi dan pendampingan penggunaan dana, sementara belum ada yang menyimpang,” kata Teguh saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp.
Untuk menindaklanjuti kasus insentif penjaga isoter rumah sehat di Mojowarno, Jombang yang berhenti, dirinya menyampaikan bahwa masih belum menerima laporan dari korban. Sehingga menurutnya masih belum menjadi kewenangannya.
“Kalau selama belum ada laporan dari korban bukan kewenangan kita,” jelas Teguh memungkasi.