MOJOAGUNG, KabarJombang.com – Siapa sangka beberapa orang yang kegiatannya membantu orang menyeberang (pak ogah) mempunyai jiwa sosial yang tinggi dalam berbagi kepada anak yatim dan piatu.
Seperti yang dilakukan para ‘pak ogah’ yang ‘berdinas’ di ringroad Mojoagung, Kabupaten Jombang ini. Mereka selalu menyisihkan hasil kerjanya untuk diberikan kepada anak yatim piatu yang membutuhkan bantuannya.
Para ‘pak ogah’ ini beranggotakan 15 orang merupakan warga Dusun Slombok, Desa Plemahan, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang. Dalam dinasnya mereka terbagi menjadi 8 shift pergantian.
“Kami memang selalu menyisihkan sebagian hasil uang yang kami dapatkan, dalan satu shift itu per dua jam mengisi Rp 5 ribu. Rata seperti itu dalam setiap shift karena kita juga harus berbagi,” tutur salah satu dari mereka, Khoirul Sutris pada KabarJombang.com Kamis (19/8/2021).
Hasil rupiah yang disisihkan saat ini dengan jumlah uang telah terkumpul mencapai Rp 9 juta. Uang tersebut telah diserahkan kepada pengurus sebuah masjid untuk selanjutnya disalurkan kepada anak yatim piatu disekitarnya.
“Yang kita kumpulkan itu hasil satu tahun Rp 9 juta, dan ini akan menjadi agenda rutin kami sebagai pejuang receh, sudah kami lakukan empat tahun ini. Dari Rp 9 juta itu menjadi Rp 34 juta setelah beberapa donatur juga ikut memberikan sedekahnya yang sudah dibagikan di Masjid Miftahul Mustaqim,” jelasnya.
Menurut Khoirul meski pekerjaan yang dilakukan para pak ogah ini terkadang dianggap sebelah mata, namun niat untuk membantu para pengendara untuk melintas dengan lancar menjadi panggilan hati mereka.
“Yang jelas kami pejuang receh melakukan hal tersebut ikhlas, kadang dianggap sebelah mata namun niat kami membantu untuk pengendara agar lancar melintas dan bisa terhindar dari kecelakaan,” ungkapnya.
Sebagai pak ogah saat menjalankan tugasnya, Khoirul mengatakan tidak semulus jika dilihat secara kasat mata. Namun dibalik itu resiko serta cacian juga kerap kali dirasakan mereka.
“Biarpun seperti itu juga ada resiko yang harus kami terima, bisa-bisa kami juga tertabrak, dicaci kalau tidak sesuai dengan yang dimau pengendara biasanya disuruh berhenti sejenak gak mau. Padahal belokan di ringroad itu rawan dan pengendara juga harus berhati-hati,” kata Khoirul memungkasi.