JOGOROTO, KabarJombang.com – Pembuangan limbah tahu di sejumlah aliran sungai di Kabupaten Jombang terus terjadi. Hal ini disebabkan karena Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang tersedia dinilai sudah over kapasitas.
Muhammad Sholichin salah satu pemilik pabrik tahu di Dusun Bapang, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang, mengakui jika perusahaan kecilnya itu membuang limbah ke sungai. Sebab IPAL yang ada sudah tak muat lagi menampung limbah.
“Memang setiap hari pembuangan limbah ke sungai itu, karena IPAL itu sudah tidak jalan atau over kapasitas. Ya pas dibuang ke sungai,” ujarnya kepada KabarJombang.com, Senin (16/8/2021).
Pembuangan limbah itu dikatakan tidak hanya dilakukan oleh pabrik miliknya saja, melainkan banyak industri tahu di sekitarnya juga melakukan hal yang sama. Sehingga menurut pria berusia 43 tahun itu, dibutuhkan campur tangan pemerintah untuk mengatasi pembuangan limbah tahu tersebut.
“Ya kalau hanya perusahaan saja yang menangani soal limbah ini tidak bisa dan gak bakal mampu, maka dari itu dibutuhkan campur tangan dari pemerintah. Karena memproduksi tahunya itu setiap hari, jadi IPAl itu tidak muat untuk menampung banyaknya limbah tahu ini,” jelasnya.
Pemilik pabrik tahu yang telah beroperasi selama 20 tahun itu mengaku sudah tidak punya solusi lain untuk pembuangan limbah tahu di perusahaan miliknya itu. Sebab, jika hanya mengandalkan ketersediaan IPAL saja, dikatakan tidak bakal mampu menampung banyaknya limbah tahu yang diproduksi.
“Maka dari itu, persoalan banyaknya limbah tahu yang dibuang ke sungai itu memang sengaja. Kalau untuk menangani soal itu, ya perusahaan butuh campur tangan dari pemerintah. Mungkin itu saja,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, pembuangan limbah tahu ke sungai mengakibatkan air sungai tidak bisa digunakan untuk irigasi lahan pertanian. Tidak hanya itu saja, air sungai yang tercemar limbah tahu, mengakibatkan air sumur milik warga di Rejoso, Peterongan juga ikut tercemar.