PETERONGAN, KabarJombang.com – Sungai di Dusun Rejoso, Peterongan, Kabupaten Jombang menjadi tempat pembuangan limbah pabrik tahu.
Selain menimbulkan bau tak sedap, limbah tahu yang dibuang di sungai Rejoso itu membuat air sungai tidak bisa digunakan untuk irigasi lahan pertanian.
Salah seorang warga, Khoirun Nisa mengatakan limbah tahu yang dibuang di sungai ini juga mencemari air sumur milik masyarakat sekitar.
“Tidak tiap hari, tapi dalam setiap minggunya seringkali terjadi pembuangan limbah di sungai ini. Sangat berdampak bagi kesehatan, selain baunya nyengat juga rasa air di kamar mandi terasa berbeda,” ujarnya kepada KabarJombang.com, Selasa (10/8/2021).
Menurut Nisa akibat pencemaran limbah tahu, dampak terhadap kesehatan juga dirasakannya. Seperti kulit gatal-gatal, juga kepala pusing akibat bau yang menyengat.
“Kepala saya sering pusing, dan air di rumah terasa berbeda. Selain itu dampak kesehatan juga dari penyakit yang seringkali saya alami kini. Salah satunya gatal-gatal di tangan dan di badan,” kata dia.
Hal senada juga diungkapkan Dani. Penjual makanan ini mengeluhkan bau menyengat limbah tahu yang mencemari sungai Rejoso.
“Terkadang makan masih belum selesai sudah ditinggal, jadi selain berdampak bagi saya, juga kepada pelanggan,” kata pria berusia 32 tahun ini.
Menurutnya praktek pembuangan limbah ke sungai tersebut sudah berlangsung sejak bertahun-tahun lamanya. Namun, belum ada tindakan dari pemerintah.
Dani pun hanya bisa berharap Pemerintah Kabupaten Jombang mau menindak pabrik tahu yang membuang limbah ke sungai.
“Mohon kalau ini sudah bukan lagi masalah lain, akan tetapi kesehatan warga. Bagaimana warga bisa beraktivitas dan tenang dirumah, kalau baunya tetap bau. Jadi sudah sangat menyesal limbah ini dibiarkan sudah lama,” imbuhnya memungkasi.