Asal usul nama desa Sugihwaras, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang sendiri diceritakan Kades setempat, Ferry Mulyatno menuturkan pada zaman dahulu kala.
Desa ini dihuni beberapa warga saja, karena masih berupa hutan dan belum jadi perkampungan.
Namun dikatakan pria yang akrab disapa Ferry, mengatakan bahwa kendati hanya dihuni oleh sebagian warga, warga setempat dulu dinilai termasuk orang-orang yang ‘sugih’ atau bercukupan. Selang beberapa hari kemudian, salah satu warga setempat yang dulunya disapa Mbah Simin menimpa ilmu di tengah alas setempat.
“Jadi menurut cerita masyarakat yang berkembang, pas pada tahun 1965 ada seorang warga Sugihwaras yang mencari kesaktian di tengah alas. Nah selang beberapa hari, diceritakan bahwa dari orang itu yang bernama Mbah Simin dalam ingatannya bertemu dengan sosok hewan besar yang coraknya seperti ular dan naga,” ujarnya kepada KabarJombang.com, Minggu (1/8/2021).
Setelah bersimedi di tengah alas dan bertemu dengan sejumlah hewan tersebut, perjuangan Mbah mencari kesaktian sudah berhasil. Sehingga untuk mencari jalan keluar, dirinya harus menebangi sebagian alas tersebut yang membuat daerah permukiman tambah meluas.
Kemudian setelah Mbah Simin itu pulang ke rumahnya, dirinya dengan tidak langsung mencoba menyembuhkan salah seorang warga yang mempunya penyakit. Dengan modal mantra yang dibaca dan ramuan yang dimilikinya, dirinya dinilai warga tersebut bahwa telah berhasil menyembuhkannya.
Dari kabar tersebut, beberapa hari kemudian warga semakin banyak berdatangan. Sehingga puskesmas maupun rumah sakit yang ada di Jombang, menurut Ferry sampai tidak laku.
Dikarenakan menurutnya, lebih banyak warga yang datang ke Mbah Simin tersebut. Tidak hanya warga Jombang, namun juga terdapat warga lain yang berdatangan dari daerah lain, seperti Mojokerto, Tuban dan lain sebagainya.
“Nah, dikarenakan sudah banyak warga di permukiman tersebut ‘waras’ atau sembuh. Maka dari warga setempat yang juga dikenal orang-orang yang ‘sugih’ atau berkecukupan, dari situlah terbentuknya dinamakan Desa Sugihwaras yang diambil dari dua kata Sugih dan Waras,” tutur pria berusia 41 tahun ini
Kendati demikian kisah itu sudah beberapa tahun yang lalu, Ferry yang telah menjadi Kepala Desa setempat selama 2 periode itu mengaku bahwa nama Desa itu tetap menjadi kisah nyata sampai saat ini.
“Tidak tau ya, lantas bagaimana. Intinya warga Desa Sugihwaras ini sampai saat ini itu berbeda dengan warga desa lainnya di Jombang. Salah satu contoh, meskipun di masa pandemi, keluhan warga yang terdampak tidak seberapa banyak seperti warga di Desa lainnya,” katanya.
“Setelah itu juga dari kesembuhannya, dari awal pandemi melanda, warga disini sedikit atau sebagian saja yang terpapar. Dan itupun dalam penyembuhannya sebentar, bahkan sampai saat ini warga yang mengalami isolasi mandiri itu hanya tertinggal 3 orang. Jadi kisah nama Sugihwaras itu tetap kami rasa sampai saat ini, masih banyak ekonomi warga di masa pandemi yang bercukupan dan rata-rata orang-orangnya sehat wal afiat,” lanjutnya.
Sementara dikatakan warga setempat yang rumahnya tidak jauh dari Balai Desa Sugihwaras itu mengatakan bahwa, para dukun resmi yang menerima pasien itu masih banyak. Dan itupun sampai saat ini masih dikenal sebagai rujukan warga apabila membutuhkan sesuatu dan perantara untuk menyembuhkan penyakit.
“Masih ada sekitar 3-5 Dukun di Desa ini yang masih beroperasi, dukun-dukun itu dikenal untuk dijadikan perantara apabila terdapat warga yang membutuhkan dan menyembuhkan segala penyakit. Akan tetapi sudah tidak ada lagi kalau yang seperti Mbah Simim,” jelas perempuan yang enggan menyebut namanya.
Demikianlah kisah legenda asal usul nama Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang.
Diketahui Desa tersebut kian masih dikenal sebagai penduduknya banyak yang pengusaha dan pengrajin, selain itu juga dikenal Desa yang paling banyak jadi PNS.