JOMBANG, KabarJombang.com – Semenjak lebaran pada bulan lalu, kepulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) sejauh ini masih terus berlanjut. Kepulangan 136 PMI di Kabupaten Jombang itu memantik reaksi Satgas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jombang.
“Jumlah kepulangan PMI total yang tercatat dan telah dinyatakan negatif di rumah sakit haji maupun lanjutan karantina di jombang sebanyak 136 orang. Jumlah tersebut secara kumulatif dari lebaran kemarin hingga saat ini,” tutur juru bicara satgas covid-19 di Kabupaten Jombang, Budi Winarno.
Hal itu, dinilai ketua satgas IDI Jombang, dr Sjarifuddin agar pemerintah daerah lebih meningkatkan kewaspadaan dan ketat mengawal PMI mulai dari karantina di Bandara atau pintu masuk kedatangan awal hingga sampai ke daerah.
“Saya harap pulangnya PMI ketempat asal harus dan wajib tes PCR bukan tes antigen. Kemudian masa karantina di bandara atau pintu masuk harus melakukan 14 hari isolasi,” tuturnya pada kabarjombang.com.
Sjarifuddin saat ini juga mempertanyakan dan belum mengetahui secara pasti bagaimana kepulangan PMI ke daerah asal, sementara saat ini diberlakukan PPKM Darurat atau PPKM level 4.
“Apakah PMI sempat pulang ke rumah atau langsung ke RSUD? intinya harus tes PCR dahulu, jika ditemukan positif wajib melakukan isolasi terpusat yang sudah disediakan pemkab Jombang,” tambahnya.
Pihaknya mendorong untuk syarat kepulangan PMI tidak berdasarkan waktu isolasi 14 hari selesai, tapi hasil negatif pada tes PCR.
“Pertama yang harus dijaga yaitu masa karantina, isolasi 14 hari di pintu masuk datangnya PMI benar-benar dijaga. 14 hari masih positif boleh kembali ke daerah tapi ke tempat isolasi bukan ke rumah,” paparnya menegaskan.
“Saya harap petugas karantina di pintu masuk atau bandara ada komunikasi yang baik dengan satgas di Kabupaten. Sebab seperti yang saya katakan sebelumnya melonjaknya covid-19 bukan hanya kluster hajatan, lebaran, bahkan luar kota tapi pintu masuk internasional salah satunya PMI,” pungkas Sjarifuddin.