JOMBANG, Kabarjombang.com – Mewabahnya covid-19 dengan varian baru, menyisahkan duka bagi tenaga kesehatan (nakes). Salah satu perawat pelaksana di Rumah Sakit Islam (RSI) Jombang meninggal dunia pada Kamis, (8/7/2021) malam.
Adalah Zea Noor Ida Afifahtun Nisa meninggal dunia di ruang ICU covid-19 RSUD Jombang dalam kondisi hamil sekitar 6 bulan.
Direktur RSI Jombang, Sjarifuddin mengatakan terpaparnya nakes atas nama zea sapaan akrabnya itu berawal dari salah satu dokter positif covid-19 dan kemudian dilakukan traccing.
“Upaya traccing, mbak zea ini memiliki kontak erat dengan dokter tersebut. Beliaunya mboten kerso untuk dirawat inap karena takut stress dan melakukan isoalasi mandiri beberapa hari dengan pantuan kami,” ungkap Sjarifuddin pada kabarjombang.com, Jumat (9/7/2021).
Lebih lanjut, akibat ketakutan untuk dirawat di rumah sakit, semakin hari gejala berat mulai muncul kemudian dirawat secara paksa dan dirujuk di ruang ICU covid-19 RSUD Jombang.
“Kondisi sudah tidak baik dan mulai batuk darah dan akhirnya dinyatakan meninggal dunia kemarin sekitar pukul 18.30 WIB,” kata dia.
Direktur RSI Jombang juga menyampaikan bahwa sejumlah dokter positif covid-19 dan sekitar 20 tenaga kesehatan positif covid-19 yang melaksanakan isoalasi mandiri maupun isoalasi di rumah sakit.
“Sejawat dokter ada tiga yang positif, dan 20 tenaga kesehatan positif covid-19 namun tidak dalam waktu secara bersamaan. Untuk yang isoalasi mandiri kita pantau dengan ketat,” tambahnya.
Sjarifuddin menuturkan jika terjadi kontak erat dengan pasien covid-19 pihaknya menyarankan agar nakes karantina selama 5 hari walaupun hasilnya negatif dan melakukan tes PCR.
“Karena kebijakan disini jika ada kontak erat wajib karantina walaupun itu hasilnya negatif. Total ada 50 tenaga kesehatan yang isolasi. Baik itu dokter, nakes positif, dan nakes yang karantina,” imbuhnya.
Walaupun demikian operasional di RSI Jombang masih membuka pelayanan dengan pengaturan tenaga kesehatan dan kondisional. Karena kondisi tersebut layanan sedikit terganggu namun masih bisa diatasi.
Sementara itu Ketua PPNI Jombang, Masrulloh mengatakan untuk perawat yang positif covid-19 di Kabupaten Jombang berjumlah 26 orang, 25 orang masih menjalani perawatan dan isoman dan satu perawat telah gugur.
“Perawat yang meninggal tugas di IGD RSI Jombang, yang bersangkutan mempunyai dedikasi yg sangat tinggi. Makanya kami dari orang PPNI Jombang sangat kehilangan beliau,” ujarnya.
Kondisi pandemi covid-19 yang masih berlangsung, dikatakannya jumlah perawatan di Kabupaten Jombang masih bisa bertambah baik dalam gejala sedang mampu berat.
“25 yang terpapar semua tanpa gejala dan isolasi mandiri,” lanjutnya.
Tak hanya itu, dalam laman Dinas Kesehatan Jombang selain memberikan ucapan duka cita terhadap nakes RSI Jombang juga kabar duka datang dari Ketua Ikatan Apoteker Indonesia Jombang Apt Cocak Awam Prihandoko.
Hanya saja sampai saat ini Dinas Kesehatan Jombang belum membuka suara terkait penyebab meninggalnya Ketua Ikatan Apoteker Indonesia Jombang ini.