JOMBANG, KabarJombang.com – Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, berimbas pada laju roda angkutan umum atau angkot di Kabupaten Jombang.
Sopir angkot mengeluhkan sepinya penumpang serta jarak tempuh menjadi jauh, karena adanya penutupan jalan dalam kota Jombang.
“Sebenarnya ini sangat berdampak sekali, selain masyarakat yang semakin enggan untuk naik angkot, juga jarak tempuh untuk cari jalan yang dibuka itu semakin jauh berputar,” kata sopir angkot, Tarman kepada KabarJombang.com, Selasa (6/7/2021).
Bahkan menurutnya tidak sedikit juga sopir angkot yang tidak jalan karena pusing sering kali diputarkan jalurnya.
“Ini kan sangat merugikan bagi awak angkutan umum,” tandas Tarman.
Warga Desa Cukir, Kecamatan Diwek berharap pemerintah daerah bisa memberikan kompensasi kepada awak angkutan umum. Lantaran, dirinya sangat terkena imbas pemberlakuan PPKM Darurat.
Bahkan Tarman seringkali pulang hanya bawa hasil uang yang cukup beli bensin saja. Sementara dirinya harus menafkahi anak dan keluarganya di rumah.
“Seperti biaya pendidikan, minta yang lain sebagainya. Kalau sepi begini, mungkin tinggal sabar dan menunggu kebijakan pemerintah yang lebih berpihak kepada masyarakat kecil,” tutur dia memungkasi.
PPKM Darurat tersebut mulai diberlakukan 3-20 Juli 2021 mendatang. Sejumlah ruas jalan utama dalam Kota Jombang ditutup dan dialihkan untuk mencegah penyebaran covid-19.